Gambaran Pertumbuhan Anak dengan Thalassemia Mayor terhadap Transfusi Darah dan Konsumsi Kelasi Besi :Literature Review
Abstract
Latar Belakang : Menurut World Health Organization (WHO), thalassemia merupakan penyakit herediter terbanyak di dunia yang saat ini sudah dinyatakan sebagai masalah kesehatan dunia (Dahnil et al., 2017). Pada tahun 2016, prevalensi Thalasemia mayor di Indonesia berdasarkan data UKK Hematologi Ikatan Dokter Anak Indonesia mencapai jumlah 9.121 orang. Berdasarkan data Yayasan Thalasemia Indonesia/Perhimpunan Orang Tua Penderita (YTI/POPTI) diketahui bahwa penyandang Thalasemia di Indonesia mengalami peningkatan dari 4.896 penyandang di tahun 2012 menjadi 9.028 penyandang pada tahun 2018 (Kemenkes RI, 2019).Menurut penelitian Rosnia Safitri tahun 2015 pemberian transfusi darah yang patuh dan tidak patuh memiliki perbedaan presentasi, yaitu yang patuh melakukan transfusi darah memiliki pertumbuhan yang baik di bandingkan yang tidak patuh melakukan transfusi darah (Safitri, 2015). Kepatuhan merupakan kunci utama dalam melakukan rutinitas transfusi pada pasien thalasemia untuk menjaga daya tahan tubuh anak dengan thalasemia.Beberapa upaya sudah dilakukan seperti memberikan penyuluhan kepada orang tua yang mempunyai anak thalasemia agar patuh dalam membawa anaknya untuk diberikan terapi, tetapi masih ada orang tua yang belum paham dan menyadari pentingnya terapi tersebut sehingga kunjungannya tidak sesuai dengan jadwal (Rahayu et. al, 2015). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui gambaran pertumbuhan anak dengan thalassemia mayor terhadap transfusi darah dan konsumsi kelasi besi. Metode Penelitian :Metode yang digunakan dalam literature review ini menggunakan strategi secara komprehensif, seperti pencarian artikel dalam database jurnal penelitian, pencarian melalui internet, tinjauan ulang artikel kemudian dikumpulkan dan disimpulkan meliputi nama peneliti, tahun, tujuan penelitian, instrument, sampel dan kesimpulan hasila atau temuan. Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa hubungan yang sangat signifikan antara kepatuhan konsumsi kelasi besi terhadap pertumbuhan anak dengan penderita thalassemia. Artinya nilai kepatuhan konsumsi kelasi besi tinggi akan menjadikan nilai pertumbuhan anak dengan penderita thalassemia juga tinggi, demikian sebaliknya bila kepatuhan transfusi darah dan konsumsi kelasi besi rendah maka nilai pertumbuhan anak thalassemia juga rendah. Ini menunjukkan korelasi antara kepatuhantransfusi darah dan konsumsi kelasi besi terhadap pertumbuhan tinggi dan bernilai searah.Hal ini membuktikan bahwa responden yang memiliki kepatuhan transfusi darah dan konsumsi kelasi besi mempengaruhi pertumbuhan. Kesimpulan :Kepatuhan transfusi darah dan konsumsi kelasi besi berpengaruh terhadap pertumbuhan anak dengan thalassemia mayor.