Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien dengan Hidronefrosis Melalui Teknik Slow Deep Breathing untuk Menurunkan Nyeri Akibat Terpasangnya Nefrostomi di Ruang Enggang 3 RSUD Aji Muhammad Parikesit (2021)
Abstract
Hidronefrosis didefinisikan sebagai dilatasi dan distensi sistem pengumpul ginjal pada salah satu atau kedua ginjal akibat obstruksi aliran keluar urin distal pelvis ginjal (yaitu, ureter, kandung kemih, dan uretra). Penyakit ini di seluruh dunia rata-rata terdapat 1-2% penduduk yang mengalami. Penyakit batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang cukup signifikan, baik di Indonesia maupun di dunia. Prevalensi penyakit batu diperkirakan 13% pada pria dewasa dan 7% pada wanita dewasa. Salah satu penangana batu ginjal ialah Nefrolitotomi Perkutan (PCNL/PNL). Keputusan untuk menempatkan nefrostomi pada akhir prosedur PNL bergantung pada beberapa faktor antara lain adanya batu residu, kemungkinan direncanakan prosedur yang kedua, kehilangan darah secara signifikan selama operasi, dan lain-lain. Beberapa masalah yang dapat muncul pada pemasangan nefrostomi ialah nyeri / iritasi kulit yang disebabkan oleh Efek kaustik urin, reaksi alergi, dan infeksi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis intervensi inovasi slow deep breathing terhadap penurunan nyeri pasien pada pasien hidronefrosis yag terpasang nefrostomi. Metode yang digunakan ialah Case Study dan menggunakan standar prosedur operasional (SOP) Slow Deep Breathing. Hasil yang didapat setelah pemberian intervesi Pada tanggal 26 mei 2021 didapatkan hasil akhir dari pengukuran skala nyeri yaitu inntervensi selama hari dari skala 3 menjadi 1 dan tanda- tanda vital yaitu TD: 120/90 mmHg menjadi 110/80 mmHg didapat penurunan sistol sebesar 10 mmHg dan diastol sebesar 10 mmHg, Nadi: 90x/menit menjadi 85x/menit, RR: 20x/menit menjadi 18x/menit, dan SpO2: 99% menjadi SpO2: 100%. Kesimpulan dari analisis menunjukkan adanya perubahan yang penurunan yang baik pada hasil skala nyeri sebelum dan sesudah tindakan.