Hubungan antara Penggunaan Gadget dengan Perilaku Seksual pada Remaja Awal di SMP Negeri 21 Samarinda
Abstract
Latar belakang penelitian: Gadget membawa banyak perubahan dalam pola kehidupan, tanpa disadari seseorang yang sering menggunakan gadget dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial dalam masyarakat, didalam suatu penelitian disebutkan bahwa anak kelas 1 SMP telah melakukan pelecehan seksual terhadap teman sebayanya, hal ini terjadi karena anak tersebut sering menonton video porno yang dapat dengan mudah diakses dari gadget miliknya. Anak usia remaja menjadi pengguna terbanyak dalam kemajuan dari teknologi dan informasi tidak heran jika anak usia remaja dikatakan sebagai generasi multitasking (Ameliola & Nugraha, 2013).
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan periliaku seksual usia remaja awal di SMP Negeri 21 Samarinda.
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara stratified random sampling dengan sampel berjumlah 73 responden. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis statistic yang digunakan adalah uji Chi Square (x2) dengan alfa 5%.
Hasil penelitian: Berdasarkan hasil penelitian hubungan penggunaan gadget dengan perilaku seksual pada usia remaja awal di SMP Negeri 21 Samarinda didapatkan ada 36 siswa-siswi dengan penggunaan gadget rendah dan perilaku seksual ringan sebanyak 11 responden (15.1%) dan 36 siswa-siswi dengan penggunaan gadget rendah dan perilaku seksual berat sebanyak 25 responden (34.2%). Dari 17 siswa-siswi dengan penggunaan gadget tinggi dan perilaku seksual ringan sebanyak 4 responden (5.5%) dan dari 37 siswasiswi dengan penggunaan gadget tinggi dan perilaku seksual berat sebanyak 33 responden (50.7%).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara penggunaan gadget dengan perilaku seksual pada usia remaja awal di SMP Negeri 21 samarinda, berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p value= 0.037 sedangkan nilai siginifikan (α)= 5%, jika dibandingkan p value (0.037) < α (0.05), sehingga Ho ditolak.