dc.identifier.citation | Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Cetakan I..Jogjakarta :Ar-Ruzz Media. Bare, Brenda and Smeltzer, Suzanne, dkk. 2002. Buku Ajar Keperwatan Medikal Bedah Bruner and Suddarth. Jakarta : EGC. Bulechek, G.M., Butcher, H.K. & Dochterman, J.M., (2008). Nursing Intervention Classification, (5th eds). St Louis: Mosby Elsevier Departemen kesehatan direktorat bidang alat kesehatan. Jakarta. http://binfar.depkes.go.id.Sindrom Koroner Akut. Diambil tanggal 11 Januari 2013 jam 22.30 WIB. Dharma, Surya. 2009. Pedoman Praktis Sistematika Interpretasi EKG. Jakarta: EGC. Doengoes E. Marilynn, Moorhouse F. Mary, Geissler C. Alice. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC. Hediyani, Novie. 2012. Penyakit Jantung Koroner. www.dokterku-online. Jakarta. Diambil pada tanggal 19 Januari 2013 jam 11.00 WIB. Husain, Iqbal, Ns.,M.Kep., Pengertian Nyeri, Type Nyeri, dan Bagaimana Patofisiologi Nyeri. http://gustinerz.com/?p=2851, diperoleh pada tanggal 10 Maret 2015. Pinandita, Iin. 2010. Pengaruh Tekhnik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Laparatomi RSU PKU Muhammadiyah Gombong. Skripsi. STIKES Muhammadiyah Gombong. Judha, Sudarti, Fauziah. (2012). Teori Pengukuran Nyeri Dan Nyeri Persalinan.Yogyakarta :Nuha Medika. Kalim, Harmani. 2009. Sirkulasi Koroner. Id.shvoong.com. Diambil pada tanggal 19 Januari 2013 jam 11.00 WIB. Long, Barbara C. 1999. Perawatan Medikal Bedah. Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Moorhead, S, Johnson, M., Maas, M.L., Swanson, E., (2008). Nursing Outcome Clasification, (5th eds.). St Louis: Mosby Elsevier . Mudiah, Siti. (2013). Faktor-Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Perawat Dalam Pelaksanaan Manajemen Nyeri Non-Farmakologi Pada Pasien Pasca Operasi Di Ruang Cempaka RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Skripsi, tidak dipuplikasikan, Stikes Muhammadiyah Samarinda. Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika. NANDA International.(2012). Diagnosa Keperawatan. Definisi dan klasifikasi 2012-2014.Jakarta : EGC. O’Cornnor, Robert E; Brady, William; et al. 2011. Acute Coronary Syndromes American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. http://circ.ahajournals.org.htm. diambil tanggal 11 Januari 2013 jam 22.30 WIB. Potter, P.A. dan Perry, A.G. (2009).Fundamental Of Nursing: Concept, Process And Practice. Dalam: Ester, M., Yulianti, D. danParulin, I, Editors. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, danPraktik. Cetakan 1.Jakarta :EGC. Prayitno, J. (2011). Skala Nyeri.http://jhunyprayitno.blogspot.com/2011/10/ skala-nyeri.htm, diperolehtanggal 8 Februari 2015. ProfilRSUD Abdul WahabSjahranieSamarinda.(2014).http://www.rsudaws.com/aws, diperolehtanggal 6 Maret 2015. Ramadina, Sri. 2013. Efektivitas Tekhnik Relaksasi Genggam Jari dan Nafas Dalam Terhadap Penurunan Disminore di SMPN 3 Pekan Baru. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau. Rokhaeni, Heni dkk. 2001. Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler. Edisi I. Jakarta: Bidang Pelatihan dan Pelatihan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita. Universitas Sumatera Utara. 2010. Sirkulasi Koroner. Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id. Diambil pada tanggal 19 Januari 2013 jam 11 WIB. Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia. Edisi 2. Jakarta: EGC. Sjahruddin, Harun. 2011. Sindrom Koroner Akut. http://www.majalah-farmacia.com. Diambil tanggal 11 Januari 2013 jam 22.30 WIB. Tamsuri, A. (2006). KonsepdanPenatalaksanaanNyeri.Jakarta : EGC. | id_ID |
dc.description.abstract | Acute Coronary Syndrome(ACS) merupakan suatu istilah atau terminology yang digunakan untuk menggambarkan spektrum keadaan atau kumpulan proses penyakit yang meliputi angina pectoris tidak stabil, infark miokard gelombang non Q atau infark miokard tanpa elevasi segmen ST (Non ST elevation miocard infarction/NSTEMI), infark miokard dengan gelombang Q atau infark miokard dengan elevasi segment ST (ST elevation miocard infarction/STEMI).SKA disebabkan oleh obstruksi dan oklusi trombotik pembuluh darah koroner, yang disebabkan oleh plak aterosklerosis yang vulnerable mengalami erosi, fisur, atau ruptur.Nyeri dada merupakan sindrom klinis yang terjadi akibat aliran darah ke arteri koroner berkurang. Karya ilmiah akhir nersini bertujuan untuk menganalisis implementasi manajemen nyeri pada pasien dengan ACS STEMI dengan menggunakan relaksasi genggam jaridalam mengatasi masalah keperawatan Nyeri.Implementasi ini dilakukan pada Tn. S (52 th) yang dirawat selama lima hari di ruang Intensive Coronary Care Unit RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.Evaluasi tindakan keperawatan relaksasi genggam jari dilakukan setiap hari dan mengukur hasilnya secara subjektif PQRS dan objektif (Tekanan Darah, Heart Rate, respiratory rate, dan saturasi oksigen). Dari hasil evaluasi setiap harinya didapatkan perubahan signifikan. | id_ID |