dc.identifier.citation | Ali, Iskandar. 2010. Dashyatnya Pijat untuk Kesehatan. Jakarta: Agro Media Pustaka Anggraini,D.A,dkk.2009.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi. Aryani, Suherman. 2009. Pengaruh Ukuran Manset Terhadap Hasil Pengukuran Tekanan Darah. Bandung: Fakultas Kedokteran. Brunner and Suddart. 2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Editor: Suzanne C. Smeltzer, Brenda. Bare. Jakarta:EGC Elsanti, Salma. 2009.Panduan Hidup Sehat Bebas Kolesterol, Stroke, Hipertensi & SeranganJantung.Yogyakarta : Araska Gala. 2009. Refleksologi Kaki Jurus Sehat dengan Pijat Refleksi Secara Mandiri. Jogjakarta: Image Press Gunawan,Lany. 2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta:Kanisius Hickey, V.J. (2003). The Clinical Practice Of Neurological and Neurosurgical Nursing, 4 th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.Jakarta: Pustaka Widyamara Kozier, Barbara, dkk. (2010). Buku Ajar Fundamental keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Edisi 7, Volume 1. Jakarta: EGC Listyani, W. S. 2004. Daun Sambung Nyawa: Tanaman Alternatif untuk Hipertensi.Diakses pada http//www.kompas.com. Diakses pada tanggal 18 Agustus 2015 Marliani Lili, dkk. 2007.100 Question & Answers Hipertensi.Jakarta :PT Elex Media Komputindo, Gramedia Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika. Nanda Internasional.2012.Diagnosis Keperawatan 2012-2014. Jakarta:EGC Nirmala. (2004). Penyakit lewat Pijat Refleksi. Diakses dari http://cybermed.cbn.net.id. Pada Tanggal 20 Agustus 2015 Nugroho, Asrin, Sarwono. 2012. Efektifitas Pijat kaki dan Hipnoterapi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. Okasha, Tahsien M. et al. (2013). Cerebral Perfussion Pressure among Acute Traumatic Brain Injury Patients at Supine versus Semi-Fowler Position. Cairo Journal Vol. 12. Oxenford. (1998). Penyembuhan dengan Refleksologi.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Pamungkas, R. 2010. Dahsyatnya Jari Refleksi Meode Pijat Refleksi dengan Jari.Yogyakarta: Pinang Merah Poerwati, R.2008. Hubungan Stres Kerja terhadap Hipertensi pada Pegawai Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2008.Medan: Tesis Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Potter, A.P., & Perry, A. (2006). Fundamentals of Nursing. Edisi 6. St. Louis Missouri: Mosby-Year Book, Inc Price, S.A. 2006. Patofisiologi konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi6 Volume 2.Jakarta:EGC Ridwan, M. 2009.Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer Hipertensi Riskesdas (2013).diakses pada http://www.litbang.depkes.go.id pada tanggal 26 Agustus 2015 Saraswati, S.2009.Diet Sehat Untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi,dan Stroke. Jogjakarta : A+Plus Susalit E, Kapojos EJ, Lubis HR.Hipertensi Primer Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi III, Jilid II.Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Sustrani, L., S. Alam., dan I. Hadibroto.2004. Hipertensi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Trisnanto. (2014). Pengaruh pemakaian bantal pada leher terhadap penurunan skala nyeri kepala pada pasien cedera kepala ringan di ruang bougenvile rsud kertosono. Jurnal Kesehatan, Vol 1 No. 1 Juni 2014. | id_ID |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat maju, baik pria ataupun wanita, tua ataupun muda bisa terserang penyakit ini, dan gejalanya tidak terasa. Penyakit ini disebut sebagai silent disease dan merupakan faktor risiko utama dari perkembangan atau penyebab penyakit jantung dan stroke. Hipertensi ini ditandai dengan peningkatan tekanan darah yang terjadi pada klien dan menyebabkan ketidakefektifan perfusi jaringan. Tujuan: Menganalisis asuhan keperawatan pada klien yang mengalami hipertensi serta mampu melakukan pengkajian sampai evaluasi pada pasien Hipertensi. Asuhan Keperawatan: Diagnosa yang diperoleh ketidakefektifan perfusi jaringan kardio, nyeri akut, ketidakefektifan pola nafas dan resiko injury pada klien Bapak A, Ibu S dan Ibu H. Karya ilmiah ini menerapkan terapi komplementer berupa terapi pijat kaki selama 10-15 menit, dengan dilakukannya pemijatan terjadi vasodilatasi pembuluh darah sehingga sirkulasi darah menjadi lancar, meningkatkan sekresi hormon endorfin sehingga klien relaksasi dan tekanan darah berangsur-angsur turun. Kesimpulan: Setelah dilakukan intervensi terapi pijat kaki tekanan darah klien rata-rata turun 20 mmHg untuk sistole dan 10 mmHg untuk diastole. Hasilnya menunjukkan adanya pengaruh terapi pijat kaki terhadap nyeri dan penurunan tekanan darah, tanda-tanda vital yang lain serta keadaan umum klien. | id_ID |