dc.description.abstract | Latar Belakang: Kekerasan anak di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya.terutama masalah tindakan kekerasan orang tua kepada anaknya Orang tua pernah melakukan kekerasan terhadap anak. Salah satu bentuk kekerasan tersebut adalah kekerasan verbal atau kekerasan yang dilakukan lewat kata-kata yang menyakitkan.Kata-kata yang menyakitkan tersebut biasanya bermakna merendahkan kemampuan anak, menganggap anak sebagai sumber kesialan, mengecilkan hatii si anak, memberikan julukan negatif kepada anak, dan memberikan kesan bahwa anak tidak diharapkan akan memiliki dampak jangka panjang terhadap perasaan anak dan dapat mempengaruhi citra diri mereka. Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi hubungan verbal abuse orang tua dengan tingkat stress pada remaja kelas III di SMKKesehatan Samarinda. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif corelation dengan mengkaji hubungan antara variabel. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 155responden. Tekhnik analisa data dimulai dari pengumpulan data, editing, pemberian kode, tabulasi dan penyajian. Uji analisis statistik menggunakan uji Chi Square.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan remaja di SMK Kesehatan Perjuangan Samarinda yang sering mengalami kekerasan verbal sebanyak 93 responden (60%), sedangkan remaja yangjarangmengalamikekerasan verbal sebanyak 62 responden (40%). Remaja yang mengalami tingkat stress normal sebanyak 59 orang (38.1%),tingkat stress ringansebanyak 44 orang28.4%), tingkat stress sedang sebanyak 36 orang (23.2%)dan tingkat stress berat sebanyak 16 orang (10.3%) Uji Chi Square diperoleh hasil p value 0,003 (p value < 0,05) maka Ho ditolak yang artinya ada hubungan yang signifikan antara Hubungan verbal abuse orang tua dengan tingkat stress remajadi SMK Kesehatan Perjuangan Samarinda tahun 2018. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Hubungan verbal abuse orang tua dengan tingkat stress remajadi SMK Kesehatan Perjuangan Samarinda tahun 2018. | id_ID |