dc.identifier.citation | Amir, Nurmiati. (2007). Gangguan tidur pada Lansia. Cermin dunia kedokteran. No.157. Indonesia : Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Bustan, Nadjib. (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta. Bustan, Nadjib. (2012). Pengantar Epidemiologi. Jakarta : Rineka Cipta. Capuccio Francesco P, et al. (2010). Quantity and Quality of Sleep and Incidence of Type 2 Diabetes. Diabetes Care, 33, (2), 414-420. Dahlan, Muhammad Sopiyudin. (2009). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika. Dinas Kesehatan Kota. (2015). Laporan LB 1 Puskesmas di Samarinda tahun 2012-2015. Samarinda : Bidang Surveilans. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. (2015). Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. http://s3.amazonaws.com/ppt- download/profilppdanpl2015. Diperoleh 22 November 2015. Edriani, Amelia. (2013). Hubungan faktor sosial ekonomi & faktor yang tidak bisa di modifikasi terhadap diabetes meliitus pada lansia dan prelansia di Kelurahan Depok Jaya, Depok, Jakarta Barat tahun 2012. Skripsi, Depok, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Fatma. (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga Medical Series. Fitriyani. (2012). Faktor risiko diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Citangkil dan Puskesmas Kecamatan Pulo Merak Kota Cilegon, Skripsi. Depok, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Helmawati. (2014). Hidup Sehat Tanpa Diabetes. Yogyakarta : Notebook. International Diabetes Federation. (2015). Risk Factors. https://www.idf.org/about-diabetes/risk-factors. Diperoleh 22 November 2015. Irianto, Koes. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular & Tidak Menular. Bandung : Alfabeta. Kementerian Kesehatan RI. (2011). Strategi Nasional Penerapan Pola Konsumsi Makanan dan Aktifitas Fisik untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular. http://gizi.depkes.go.id/download_gizinet. Diperoleh 20 Januari 2016. Kementerian Kesehatan RI. (2012). Pedoman Pelayanan Gizi Lanjut Usia. http://gizi.depkes.go.id/download_gizinet. Diperoleh 12 Januari 2016. Kementerian Kesehatan RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lansia di Indonesia. http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/ buletin/buletin-lansia.pdf. Diperoleh 18 November 2015. Kementerian Kesehatan RI. (2013). Profil Kesehatan Kalimantan Timur 2013. Kementerian Kesehatan RI: Jakarta. Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20 Riskesdas%202013.pdf. Diperoleh 19 November 2015. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Data dan Informasi Diabetes. http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/i nfodatin/infodatin-diabetes.pdf. Diperoleh 19 November 2015. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2014. Website : http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/ profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf. Diakses Pada Senin, 14 November 2015. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Situasi dan Analisis Lanjut Usia. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/i nfodatin-lansia.pdf. Diperoleh 18 November 2015. Kurniadi Helmanu dan Nurrahmi Ulfa. (2014). Stop Diabetes Hipertensi Kolesterol Tinggi Jantung Koroner. Istana Media : Yogyakarta. Lapau, Buchari. (2013). Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Lemenshow, S. and David, J. (1997). Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Najafian, et al. (2013). Association between sleep duration and diabetes melitus type 2. Nigerian journal of clinical practice, 16, (1), 59- 62. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta. Onggo, Ira Tri. (2011). 5 Penyakit Utama Pencabut Nyawa. Yogyakarta : Mitra Buku. Puskesmas Segiri. (2015). Laporan LB 1 Puskesmas Segiri tahun 2012- 2015. Samarinda : Bidang P2PL. Puskesmas Segiri. (2015). Profil Puskesmas Segiri. Samarinda : Bagian Tata Usaha. Setiawan, dony dan Hendro Prasetyo. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Shan Zhilei, et al. (2015). Sleep Duration and Risk of Type 2 Diabetes. Diabetes Care, 38 (3), 529-537. Siswanto. (2014). Metode Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Jakarta : Bursa Ilmu. Sleep Foundation. (2015). How much sleep do we really need. https://sleepfoundation.org/how-sleep-works/how-much-sleep- do-we-really-need. Diperoleh pada 18 November 2015. Sudaryanto, dkk. (2014). Hubungan antara pola makan, genetik dan kebiasaan olahraga terhadap kejadian diabetes melitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari, 4, (5), 19-24. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. Supariasa, dkk. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sustrani, Lany dkk. (2006). Diabetes. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Tarihoran, et al. The relationship between sleep quality with blood sugar levels of patients of diabetes melitus type 2. Caring, 1 (2), 121- 130. Trisnawati dan Setyorogo. (2014). Faktor risiko kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat tahun 2012. Jurnal Kesehatan Ilmiah, 5, (1), 6-11. Wicaksono, Radio Putro. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2. Artikel hasil penelitian, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Widoyoko, Eko Putro. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. World Health Organization. (2015). Diabetes. http://who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/. Diakses pada 18 November 2015. World Health Organization. (2015). Physical Activity. http://who.int/mediacentre/factsheets/fs385/en/. Diakses pada 18 November 2015. Yanita bela dan Evi Kurniawaty. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2. Majority, 5, (2), 27-31. | id_ID |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit tidak menular yang memiliki prevalensi yang tinggi didunia. Dari seluruh penderita diabetes mellitus didunia, 90% mengalami diabetes melitus tipe 2. Indonesia merupakan negara ke 5 didunia dengan penyandang diabetes mellitus tertinggi. Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit yang disebabkan oleh berbagai faktor gaya hidup seperti aktivitas fisik, pola makan, status gizi dan durasi tidur.Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2 pada Lansia di Puskesmas Segiri Kelurahan Sidodadi Kecamatan Samarinda Ulu tahun 2016.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 106 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Variabel independen yang diteliti yakni aktivitas fisik, status gizi, dan durasi tidur, dan variabel dependen yang diteliti yakni diabetes mellitus tipe 2. Uji statistik yang digunakan yakni uji chi square.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan variabel aktivitas fisik p-value 0,09>0,05, variabel durasi tidur p-value 0,002<0,05, dan variabel status gizi p-value 0,6>0,05. Hal ini menyatakan tidak ada hubungan aktivitas fisik dan status gizi terhadap diabetes melitus tipe 2 pada Lansia dan ada hubungan durasi tidur terhadap diabetes mellitus tipe 2 pada Lansia.Kesimpulan: Tidak ada hubungan aktivitas fisik dan status gizi terhadap diabetes melitus tipe 2 pada Lansia di Puskesmas Segiri Kelurahan Sidodadi Kecamatan Samarinda Ulu tahun 2016 dan ada hubungan durasi tidur terhadap diabetes mellitus tipe 2 pada Lansia di Puskesmas Segiri Kelurahan Sidodadi Kecamatan Samarinda Ulu tahun 2016. | id_ID |