Gambaran Umpan Perangkap Tikus yang di Sukai dalam Upaya Pengendalian Tikus di Buffer Area Pelabuhan Samarinda Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Samarinda
Abstract
Latar Belakang : Secara khusus terkait penyakit akibat tikus di Indonesia, kejadian luar biasa (KLB) Leptospirosis terjadi di Kabupaten Kota baru Kalimantan Selatan pada tahun 2014. Peningkatan kasus terjadi di Provinsi Jawa Tengah dan DKI Jakarta setelah terjadi banjir besar yang cukup lama. Data hingga November 2014, Kemenkes mencatat 435 kasus dengan 62 kematian akibat penyakit Leptospirosis. (Kemenkes RI, 2015). Pelabuhan merupakan gerbang bagi kapal-kapal sebagai alat angkut dari luar kota, provensia atau dari luar negeri masuk ataupun sebaliknya oleh karna itu pentingnya menjaga sanitasi lingkungan dan kontrol reserpoir atau vektor terutama tikus di suatu pelabuhan. Data yang ada dari berbagai sumber peneliti bermaksud melakukan penelitian di pelabuhan samarianda wilayah kerja kantor kesehatan pelabuhan kota samarinda dengan melakukan gambaran umpan perangkap tikus sebagai upaya memantau tikus dan mengendalikan tikus yang ada di pelabuhan samarinda.Tujuan : Menggambarkan umpan perangkap yang di sukai tikus dalam upaya pengendalian tikus di bafer area pelabuhan samarinda wilayah kerja kantor kesehatan pelabuhan kota samarinda tahun 2015.Metode Penelitian : Survei deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Pada umumnya survei desktiptif digunakan untuk memberi penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program di masa sekarang, kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut. (notoadmodjo, 2010). Penelitian ini menggunakan survei deskriptif untuk melihat Gambaran umpan perangkap tikus yang di sukai dalam pengendalian tikus di pelabuhan samarinda.Hasil Penelitian :Dari 500 perangkap tikus yang di pasang dengan 5 jenis upan, di dapatkan : umpan pertam ayam goreng menggunakan 100 perangkap dapat memancing tikus masuk ke dalam perangkap sebanyak 1 ekor tikus, umpan kedua gorengan tempe menggunakan 100 perangkap dapat memancing tikus masuk ke dalam perangkap sebanyak 6 ekor tikus, umpan ketiga ikan asin goreng menggunakan 100 perangkap dapat memancing tikus masuk ke dalam perangkap sebanyak 1 ekor tikus, umpan keempat kelapa bakar menggunakan 100 perangkap dapat memancing tikus masuk ke dalam perangkap sebanyak 3 ekor tikus, dan umpan kelima tempe bakar menggunakan 100 perangkap dapat memancing tikus masuk ke dalam perangkap sebanyak 5 ekor tikus. Dengan 3 jenis tikus yang ada di sana yaitu rattus norvegicus, rattus rattus diardi dan suncur murinus.Kesimpulan : Dari hasil pengukuran jumlah tikus di daerah baffer area pelabuhan samarinda dapat di lihat bahwa jumlah tikus yang ada di sana tergolong padat dengan jumlah tertangkap sebanyak 16 ekor dalam satu siklus.Dari hasil penelitian yang ada dapat di simpulkan bahwa umpan yang cocok dan di sukai tikus serta dapat di gunakan dalam pengendalian tikus di baffer area pelabuhan samarinda yaitu jenis makanan yang masih mengandung biji-bijian yaitu tempe. Dari hasil penangkapan tikus jumlah tikus yang tertangkap dengan umpan tempe yaitu 11 ekor dengan hasil 6 di peroleh dari gorengan tempe dan 5 di peroleh dari tempe yang di bakar.