Show simple item record

dc.contributor.authorBaharsyah, Irfan
dc.contributor.authorHansen, Hansen
dc.date.accessioned2019-03-12T11:24:54Z
dc.date.available2019-03-12T11:24:54Z
dc.date.issued2015-12-15
dc.identifier.citationAmbarwati dan Dina, 2007. Tentang Hubungan antara Sanitasi Fisik Rumah susun (Kepadatan Penghuni, Suhu, Kelembaban, dan Penerangan Alami) dengan Kejadian Penyakit ISPA. Abstrak Penelitian. Diperoleh : 23 juli 2015. Arikunto, (2003). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT. Rineka Cipta. Azwar, Azul. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara. Azwa, tentang pentingnya cahaya matahari didalam rumah, 2011. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, (2010). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013 ). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Benih, C., 2008. Penganggulangan dan pengobatan ISPA. Diakses : 13 Mei 2015 http://www.benih.net/lifestyle/gaya-hidup/ispa-infeksi-saluran pernapasan akut-penanggulangan-dan-pengobatannya.html Bpi. Lipi, 2012, Rollmeter. Dinata, A., 2007. Aspek Teknis dalam Penyehatan Rumah. Diakses : 09 juni 2015. Dinas Kesehatan Kota. Data Penyakit ISPA Seluruh Puskesmas. Samarinda, 2005. Departemen Kesehatan, tentang Rumah Sehat, 2005. Elyana, perkembangan balita, Surabaya, 2009. Isiswarini dan Wahyu, Hal yang mempengaruhi kejadian penyakit ISPA pada balita, Jakarta, 2006 KEPMENKES RI No.1077/MENKES/V/20011 tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah. KEPMENKES RI No. 829/MENKES/SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. KEPMENKES RI, (2004). Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta Krieger, j. Dan Higgins, D. L., 2002. Housing and Healih: Time Again for Public Health Action. Maryani, (2012). Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah Dan Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Dengan Kejadian ISPA pada Balita Di Kelurahan BandarHarjo Kota semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Meryana dan Bambang, tentang masalah kesehatan balita yang berhubungan dengan lingkungan, 2012. Nasir, dkk, tentang instrument penelitian. 2011. Notoatmodjo.S, (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku: Jakarta: PT. Rineka Cipta Nurhidayah, I., (2007). Hubungan antara Karakteristik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis (TB) pada Anak di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Skripsi. Bandung: Universitas Padjadjaran Fakultas Ilmu Keperawatan Bandung. Notoatmodjo.S, (2011). Rumah sehat jakarta : PT, Rineka Cipta Notoatmodjo.S, (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Oktaviani, VA. Hubungan antara Sanitasi Fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita di desa Cipogo Kabupaten Boyolali, Surakarta: FKM Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2011. Puskesmas SidoMulyo. Data Penyakit ISPA Seluruh Wilayah Kerja Puskesmas. Samarinda Rahmayatul Fillacano 2013, tentang hubungan lingkungan dalam rumah terhadap ISPA pada balita di kelurahan ciputat kota Tangerang Selatan. Riskesdas, Prevalensi penyakit ISPA, Kalimantan Timur, 2013. Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Supraptini, 2006. Gambaran Rumah sehat di indonesia. Diakses : 13 mei 2015 Sukar, tentang ukuran ventilasi, 2011. Suryanto, 2003. Hubungan Sanitasi Rumah dan Faktor Intern Anak Balita dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita. Skripsi. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Siswanto, S. (2013). Metodologi Penelitian Kesehatan Dan Kedokteran. Yogyakarta: Bursa Ilmu. Sabri Luknis, Hastono Sutrisno.P. (2007). Statistik Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Taylor, sanitasi rumah dan kelembaban, Jogjakarta, 2002. Vita Ayu Oktaviani 2010, hubungan antara sanitasi fisik rumah dengan kejadian infeksi saluran pernafasan atas (ispa) pada balita di desa cepogo kecamatan cepogo kabupaten boyolali. Widoyono, (2005). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya. Edisi Kedua. Jakarta:Erlangga. World Health Organization, 2013. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/69707/14.Pdf (diperoleh 20 Juni 2015).id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1043
dc.description.abstractLatar Belakang : Jumlah kematian pada balita Indonesia sebanyak 151.000 kejadian, dimana 14% dari kejadian tersebut disebabkan oleh ISPA Non Pneumonia. Tujuan umum : mengetahui hubungan kelembaban udara dan pencahayaan di dalam rumah dengan kejadian ISPA Non Pneumonia pada balita di kelurahan Sidodamai kota samarinda.Metode : Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 136 balita yang di nilai dari hasil pengukuran kelembaban dan pencahayaan.Hasil penelitian : Hasil Kelembaban udara pada penelitian ini yang memenuhi standar ialah 6 rumah dari 136 sampel. Dan hasil pencahayaan pada penelitian ini yang memenuhi standar ialah 5 rumah dari 136 sampel.Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dengan uji koefisien kontingensi C ada hubungan antara kelembaban udara dan pencahayaan dengan ISPA Non Pneumonia pada balita di kelurahan Sidodamai kota samarinda.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectkelembaban udaraid_ID
dc.subjectpencahayaan udaraid_ID
dc.subjectISPA Non Pneumonia balitaid_ID
dc.titleHubungan Kelembaban Udara dan Pencahayaan di Dalam Rumah dengan ISPA Non Pneumonia pada Balita di Kelurahan Sidodamai Kota Samarindaid_ID
dc.title.alternativeThe Correlation between Air Humidity and Lighting Inside the House and Non-Pneumonia Upper Respiratory Tract Infection (URI) in Children Under Five Years Old (Balita) in Kelurahan Sidodamai Samarinda Cityid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record