Show simple item record

dc.contributor.authorHusodo, Sudiro
dc.contributor.authorWahyuni, Tri
dc.date.accessioned2019-03-12T11:29:31Z
dc.date.available2019-03-12T11:29:31Z
dc.date.issued2015-08
dc.identifier.citationCunningham, F.G., Gant, N.F., Leveno, K.J., Gilstrap, L.C., Hauth, J.C.,Wenstrom, K.D. (2005). Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta: EGC Dewi, N dkk. (2005). Faktor Resiko Asfiksia Neonatorum Pada Bayi Cukup Bulan. Jurnal Berkala Ilmu Kedokteran vol 37, 143-145 Dewi, Vivian N L. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak balita. Jakarta : Salemba Medika. Drew, ( 2008 ). Resusitasi bayi Baru lahir. Jakarta : EGC Flenady VJ, (2002). Chest Physiothherapy for preventing morbidity in babies extubated from mechanical ventilation. Cochrane Database Hidayat, A. Aziz Alimul. (2011). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. JNPK-KR/POGI. (2008). Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusui Dini.Jakarta : JNPK-KR/POGI. Maggiore, S.M.(2013). Decreasing the Adverse Effects of Endotracheal Suctioning During Mechanical Ventilation by Changing Practice. Continuing Respiratory Care Education,. Mattahay, M.A. 2003. Acute Respiratory Distress Syndrome. New York : Marcel Dekker Manuaba, dkk.( 2010 ). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. ¬¬_____________(1998). Ilmu Kebidanan penyakit kandungan dan keluarga Berencana untuk pendidikan Bidan, Penerbit Buku kedokteran EGC Maryunani, A (2009). Asuhan Kegawatdaruratan dan Penyulit pada Neonatus, Jakarta: Trans Info Media Mochtar, R. (2004). Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta: EGC Mochtar. ( 2011). Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta : EGC. _________ (1988). Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: EGC Nofianto, M. Perbedaan Nilai Saturasi Oksigen Berdasarkan Ukuran Kateter Suction Pada Tindakan Open Suction Di Ruang General Intensive Care Unit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, (Online), (http://www.unpad.ac.id/archieves/128770. diakses tanggal 2 Agustus 2015, jam 22.15 WITA) Potter, P.A. dan Perry, A.G. (2009). Fundamental Of Nursing. Buku 3 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika. Pritchatd M, (2001). Preoxygenation for tracheal suction in intubated, ventilated newborn infants. Cochrane data base Pryor, (1988) Physiotherapy for Respiratory and Cardiac Problem, second edition, London Churchill Livingstone Saifuddin A.B (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka SDKI. (1992 - 2010) Badan Pusat Statistik dipublikasikan di www. Infodokterku.com Sulistyawati, A,(2010) Asuhan Kebidanan pada Ibu bersalin. Jakarta : Salemba medika Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika Tamsuri, A. (2008). Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Pernafasan . Jakarta EGC Wiknjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Wiyoto, (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Prosedur Suction dengan Perilaku Perawat dalam Melakukan Tindakan Suction di ICU Rumah Sakit dr Kariyadi Semarang, (http:/digilib.unimus.ac.id/gdl.php.mod=browse&op=read-jptunimus-gdl-wiyoto2a2=5560, diakses tanggal 02 Agustus 2015, jam 19.15id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1056
dc.description.abstractAsfiksia neonatorum merupakan suatu keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya.. Hal tersebut menimbulkan gangguan bersihan jalan nafas sehingga kebutuhan oksigen keparu terganggu dan meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanju. .Asfiksia Neonaturum merupakan suatu kondisi yang sering terjadi pada bayu baru lahir yang ditandai dengan nilai APGAR score yaitu dengan nilai 0-3. Asfiksia neonaturum mempunyai salah satu penyebab mengapa bayi harus menggunakan Ventilator, karena kemampuan bernafas bayi tidak adekuat sehingga dibantu mesin mekanik ventilator untuk kebutuhan oksigenasi. Efek dari pemakaian pemasangan ETT dan alat Ventilator adalah jika pasien Asfiksia dipasang EET akan menyebabkan peningkatan sekresi mukosa dipernafasan jika tidak dilakukan chest terapi dan shallow suction maka akan terjadi gangguan jalan nafas sampai bias terjadi flugging. Sedangkan untuk pemakaian ventilator secara terus menerus bias menyebabkan baro trauma pada aveoli. Untuk ituk perlu manajemen penanganan Asfiksia dengan sesuai SOP yang ada. Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk menganalisis intervensi penerapan shallow suction dan chest terapi dengan perubahan tanda vital klien . Hasil analisis menunjukkan ada terjadi penurunan tanda vital dari nadi 168 menjadi 140 x / menit, Pernafasan dari 46 x menjadi 40 x/ menit untuk SPO2 nilai berada 96-100%.. Perawat sebagai edukator dapat memberikan informasi dan pendidikan kesehatan pada orang tua pasien dengan penanganan Asfiksia Neonaturum berupa Shallow Suction dan Chest terapiid_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectAsfiksia Neonaturumid_ID
dc.subjectBersihan Jalan Nafasid_ID
dc.subjectShallow Suctionid_ID
dc.subjectChest terapiid_ID
dc.subjectPerubahan Tanda Vitalid_ID
dc.titleAnalisis Praktik Klinik Keperawatan Penerapan Shallow Suction dan Chest Teraphi dengan Perubahan Tanda Vital Bayi Asfiksia Neonaturum dengan Bayi TAA Di Ruang Neonatutum Intensive Care Unit RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2015id_ID
dc.title.alternativeAnalysis of Clinical Nursing Practice and Application of Shallow Suction Chest Teraphy with asphyxia Baby Changes in Vital Signs Neonaturum with TAA Baby In Neonatutum Hospital Intensive Care Unit (NICU) Abdul Wahab Sjahranie Samarinda 2015id_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record