Hubungan Pengetahuan tentang Kegiatan Integrasi Jiwa dan Dukungan dengan Motivasi Keluarga Membawa Pasien Gangguan Jiwa ke Poli Integrasi Jiwa RSUD Sangatta
Date
2015-02-25Author
Erliyana, Ely
Fitri, Novial Linda Dwi
Ismahmudi, Ramdhany
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar belakang penelitian bahwa perubahan dasar pada kebijakan kesehatan jiwa di Indonesia meliputi sistem berbasis rumah sakit menjadi berbasis komunitas. Integrasi pelayanan kesehatan jiwa di pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh dokter spesialis jiwa, dokter umum, perawat, bidan atau tenaga kesehatan lainnya di RSUD Kabupaten/ Kota dan Puskesmas secara terintegrasi dengan pelayanan kesehatan dasar. RSUD Sangatta Kabupaten Kutai Timur telah memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang merupakan hasil kerjasama dengan RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda. Jumlah kunjungan pasien gangguan jiwa di RSUD Sangatta masih rendah yang berarti keluarga tidak rutin membawa pasien ke poli integrasi jiwa. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang kegiatan integrasi dan dukungan dengan motivasi keluarga membawa pasien gangguan jiwa ke Poli Integrasi Jiwa RSUD Sangatta Kabupaten Kutai Timur. Metode penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh keluarga pasien gangguan jiwa yang terdata pada kegiatan Integrasi Jiwa RSUD Sangatta sebanyak 24 orang dengan metode nonprobability sampling dan teknik total sampling. Instrumen yaitu kuesioner karakteristik responden, pengetahuan, dukungan dan motivasi keluarga. Analisa data menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian yaitu karakteristik responden bahwa lebih dari separuh responden berada dalam rentang umur dewasa dini (18-40 tahun) sebanyak 18 orang (75%), berjenis kelamin laki-laki dan perempuan masing-masing 12 orang (50%), berpendidikan menengah sebanyak 13 orang (54,2%), pegawai swasta sebanyak 10 orang (41,7%), hubungan sebagai saudara kandung sebanyak 12 orang (50%), lamanya sakit 3 tahun dan lebih 5 tahun sebanyak 6 orang (25%) dan frekuensi kunjungan 3 kali sebanyak 6 orang (25%), responden yang memiliki pengetahuan tinggi dan rendah adalah sama masing-masing sebanyak 12 orang (50%), responden kurang mendapatkan dukungan dari keluarga lainnya sebanyak 17 orang (70,8%), responden memiliki motivasi rendah sebanyak 14 orang (58,3%). Ada hubungan antara pengetahuan (p=0,000), dukungan keluarga (p=0,009) dengan motivasi membawa pasien ke poli integrasi jiwa. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan pengetahuan dan dukungan dengan motivasi keluarga membawa pasien gangguan jiwa ke Poli Integrasi Jiwa RSUD Sangatta Kabupaten Kutai Timur.