Show simple item record

dc.contributor.authorHastuti, Duwi Sri
dc.contributor.authorZulaikha, Fatma
dc.date.accessioned2019-03-26T07:31:53Z
dc.date.available2019-03-26T07:31:53Z
dc.date.issued2019-01-16
dc.identifier.citationDAFTAR PUSTAKA Ayub.( 2012). Panik Neurosis dan Gangguan Cemas. Edisi pertama. Tangerang: Penerbit Jelajah Nusa Batticaca Fransisca, C. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan, Jakarta : Salemba Medika Bacteremia&sepsis,https://www.scribd.com/presentation/289206844/BAKTEREMIA, diperoleh tanggal 6 april 2015 Carpenito, (2007). Rencana Asuhan dan Pendokumentasian. Keperawatan. Alih Bahasa Monika Ester. Edisi 2. Jakarta : EGC. Corwin, Elizabeth J. Patofisiologi : buku saku. Jakarta. EGC. 2009. p. 45 Guyton, A. C., Hall, J. E. (2007). Aliran darah serebral, cairan serebrospinal dan metabolisme otak. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC Herdman, H.T. (2012). Diagnosis Keperawatan Defenisi dan Klasifikasi. Jakarta : EGC. Hidayat, H.A. (2005). Pengantar Ilmu KeperawatanAnak. Edisi I. Jakarta : Salemba Medika Khairunisa, fahrurroji, purwanti. (2016). Optimasi Formula Sabun Cair Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz &Pav) dengan Variasi Konsentrasi Crude Palm Oil (CPO) dan Kalium Hidroksida (KOH), 1, (1), 125-164 Khasanah, N. (2016). Penggunaan 2% Chlorhexidine Gluconate (CHG) sebagai Perawatan Sibin Harian untuk Mengurangi Bakteremia pada Anak dengan Sakit Kritis di PICU/NICU. Nurscope. Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah. 2 (1). 1-7 Kurniawan, Muzakkie, Bastomi1, Theodorus, D.Y.( 2014) Perbandingan Efektifitas Chlorhexidine Gluconate 4% dan Povidone Iodine 10% Pada Perawatan Luka Patah Tulang Terbuka Derajat III, 1, (1), 35-40 Kozier. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta. EGC Morton, Fontaine, Hudak, Gallo, (2013). Keperawatan Kritis, Ed 8, Vol 1, Jakarta : EGC NANDA International (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 .Edisi 10 editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC. Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction Nursalam.(2010). Proses dan dokumentasi keperawatan konsep dan praktik. Edisi 2. Jakarta. Salemba Medika Potter dan Perry. (2010). Fundamental keperawatan buku 3. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika Resoprodjo, Soelarto. 2010. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta. Bina Rupa Aksara Richard S. Snell, Anatomi Klinik Edisi 3. Jakarta: EGC. Rondhianto, Wantiyah, Febrian M. (2016) Penggunaan Chlorhexidine 0,2% dengan Povidone Iodine 1% sebagai Dekontaminasi Mulut terhadap Kolonisasi staphylococcus aureus pada Pasien Pasca Operasi Anastesi Umum Vol. 1,(1), 176-183 Rondhianto, dkk. (2015) perbedaan penggunaan chlorhexidine 0,2% dengan nacl 0,9% sebagai dekontaminasi oral terhadap kolonisasi staphylococcus aureus pada pasien post operasi general anesthesia di ruang mawar rsud dr. abdoer rahem kabupaten situbondo, 07, (01) 182-185id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1134
dc.description.abstractLatar Belakang : Anak dengan post craniotomy atas indikasi space occupying lesion (SOL) memerlukan perawatan yang intensif di ruang PICU dan perawatan yang tidak tepat merupakan predisposisi rentannya terpapar oleh bakteremia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi perkembangan bakteremia yaitu dengan melakukan perawatan menyeka harian menggunakan larutan Chlorexidine gluconate (CHG) 2%. Tujuan: Melakukan analisa kasus kelolaan pasien post operasi craniotomy dengan perawatan menyeka harian menggunakan chlorhexidin gluconate (CHG) 2% pada anak yang dirawat di ruang PICU RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda. Metode: Analisis keperawatan yang digunakan adalah dengan memberikan perawatan menyeka harian menggunakan chlorhexidine gluconate (CHG) 2%, waktu analisis tanggal 24–26 Desember 2018 di Ruang PICU RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Kalimantan Timur. Hasil: Setelah 3 hari perawatan menunjukkan tidak terjadi pertumbuhan bakteri dalam darah dimana leukosit pre intervensi 27.348, Temp: 38˚C, kultur Klebsiella pneumoni dan post intervensi nilai leukosit 10.352, tidak terdapat pertumbuhan kuman serta suhu tubuh dalam batas normal. Kesimpulan: Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil intervensi inovatif terhadap pasien post operasi craniotomy dengan indikasi space occupying lesion (SOL) mengalami perubahan dan dapat bermanfaat untuk mencegah dan menurunkan pertumbuhan bakteri dalam darah terutama pada pasien anak yang di rawat di ruang intensif care.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectChlorhexidine Gluconate (CHG)id_ID
dc.subjectMenyekaid_ID
dc.titleAnalisis Praktik Klinik Keperawatan pada An. Az dengan Post Operasi Craniotomy Atas Indikasi Space Occupyin Lesion (Sol) dengan Intervensi Inovasi Penggunaan Chlorhexidine Gluconate (Chg) 2% Sebagai Perawatan Menyeka Harian untuk Mengurangi Bakteremia Pada Anak yang Dirawat di Ruang PICU RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2019id_ID
dc.title.alternativeAnalysis Of Nursing Clinical Practices in An. Az with Post Operation Craniotomy for Indication of Space Occupyin Lesion (SOL) Intervention by The Use Of Innovation Chlorhexidine Gluconate (CHG) 2% As Treatment To Daily Wiping Reduce The in Children Treated in The PICU Hospital A. Wahab Sjahranie Samarinda Year 2019id_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record