Hubungan antara Oral Higiene dengan Tanda Infeksi Perubahan Suhu Tubuh di Ruang PICU Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Date
2015-02-10Author
Haryani, Roslitha
Agustien, Rinnelya
Jumberi, Jumberi
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Suhu tubuh pada anak-anak cenderung kurang stabil bila dibandingkan dengan orang dewasa. Suhu tubuh, selain dipengaruhi oleh penyakit, suhu eksternal atau lingkungan, dipengaruhi juga oleh obat-obatan, latihan, emosi, aktivitas menangis, hidrasi, serta radang. Radang dan infeksi yang dimaksud bisa berasal dari berbagai sumber, salah satunya berasal dari mulut yang kebersihannya kurang baik. Mulut merupakan rongga yang tidak bersih dan penuh dengan bakteri, karenanya harus selalu dibersihkan. Salah satu tujuan perawatan gigi dan mulut adalah untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut serta meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut Grap & Munro (2004) infeksi di PICU juga dapat berasal dari sumber lain yaitu dari mulut yang perawatannya tidak adekuat, dikarenakan oral higiene merupakan bagian integral dari keperawatan intensif, namun sebagian perawat masih menganggap tindakan oral higiene bukanlah merupakan suatu prioritas. Meskipun semua pasien yang dirawat sama-sama sudah mendapat antibiotik dari dokter, dan semua juga terpasang alat-alat invasif namun data yang diperoleh dari studi pendahuluan yaitu pengamatan peneliti pada sepuluh orang pasien yang mengalami peningkatan suhu tubuh menyatakan bahwa pelaksanaan higiene mulut pada pasien di ruangan PICU belum sepenuhnya optimal baik frekuensi pelaksanaannya maupun cara pelaksanaannya yang belum sesuai dengan standar prosedur yang ada. Tujuan : Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara oral higiene dengan tanda infeksi perubahan suhu tubuh di Ruang PICU RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Metode penelitian : Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien yang dirawat di ruang PICU RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda yang berjumlah 29 responden, cara pengambilan sampel dengan total sampling. Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober sampai November 2014. Instrumen penelitian berupa lembar observasi Oral Assessment Guide dan termometer digital. Analisis untuk uji hipotesis dengan uji statistik Pearson Product Moment. Hasil penelitian : Hasil uji statistik Pearson Product Moment terhadap hubungan antara oral higiene dengan tanda infeksi perubahan suhu tubuh di ruang PICU RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda didapatkan nilai signifikan (ρ) = 0,007 dimana nilai ini lebih kecil dari nilai yang dipakai yaitu α= 0,05 sehingga Ho ditolak atau ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen. Kesimpulan dan saran: Ada hubungan yang signifikan antara oral higiene dengan tanda infeksi perubahan suhu tubuh di ruang PICU RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda. Saran peneliti agar tindakan oral higiene lebih ditingkatkan dan pelaksanaannya sesuai dengan standar operasional prosedur guna peningkatan pelayanan kesehatan pada umumnya dan pelayanan keperawatan pada khususnya di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.