dc.identifier.citation | Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto, S (2010). Prosedur Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktik, edisi Revisi X. Jakarta : Rineka Cipta As’ad (2000). Psikologi. Yogyakarta ; Liberty Barbasari, R. (2013), Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Sungai Meriam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara, Samarinda: Stikes Muhammadiyah Budiarto, E. (2003). Metodologi Penelitian Kedokter; Sebuah Pengantar. Jakarta : EGC Doenges E. Marilynn, Moorhouse Frances Mary, Geissler C. Alice, (2000). Rencana Asuhan keperawatan, Edisi 3. Jakarta: ECG Danusantoso, H. (2013). Buku Saki Penyakit Paru, edisi 2. Jakarta: EGC Departemen Kesehatan Republiki Indonesia, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta,1999 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 12: cetakan pertama, Jakarta, 2006 Depkes RI, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2: cetakan Pertama, Jakarta, 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Jakarta, 2009 Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Profil Kesehatan Provinsi Kaltim, 2012 Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, 2008 Dwiastuti, P. dan Prayitno, N. (2012), Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi BCG di wilayah Puskesmas UPT Cimanggis Kota Depok tahun 2012, Jakarta: Stikes MH. Thamrin Gautami, W dan Syahruddin, E. (2012). Hubungan kondisi lingkungan rumah susun dengan prevalensi penyakit respirasi kronis di Jakarta, Jakarta: UI Hastono P.S, dan Sabri L, (2013). Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers. Hidayat, A.A. (2008). Riset Keperawatan dan teknik Penulisan Ilmiah, Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika Kementerian Kesehatan Republik IndonesiaI, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi Stop TB, Jakarta, 2011 Kementerian Kesehatan Republik IndonesiaI, Strategi Nasional Pengendalian TB Di Indonesia 2010-2014. Edisi Stop TB Terobosan Menuju Akses Universal, Jakarta, 2011 Nursalam, (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika Noor, N.N. (2008). Epidemiologi, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat ilmu & Seni, Edisi Revisi Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta Puskesmas Badak Baru, Profil Puskesmas Badak Baru, 2013 Pratiknya, A. (2007). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Rianto, A. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan, Yogyakarta : Nuh Medika Setiadi, (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Sudoyo W.A, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata K. M, Setiati S, (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam, Jilid III, Edisi V. Jakarta: InternaPublishing Sutrisna, B. (1994). Pengantar Metoda Epidemiologi. Jakarta: Dian Rakyat. Sjattari, L.E. (2012). Model Integrasi Self Care dan Family Centered Nursing, Makasar: Pustaka Timur Wahid, M.I. (2010). Pengantar Keperawatan Komunitas, Jakarta; Sagung Seto Wasis, (2008). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC. | id_ID |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Tuberkulosis Paru atau yang sering disebut dengan TB Paru adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis. TB Paru merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnose dan terapinya. Bersama dengan HIV/ AIDS, Malaria dan TB Paru merupakan penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global. Penyakit TB Paru merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan. Dan salah satu penyebab kematian sehingga perlu dilaksanakan program penanggulangan TB Paru secara berkesinambungan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, status imunisasi dan lingkungan rumah (kepadatan hunian rumah, ventilasi rumah dan pencahayaan rumah) terhadap kejadian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Badak Baru Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh penderita TB Paru baik yang TB Paru BTA positif maupun suspekTB di Puskesmas Badak Baru Kecamatan Muara Badak sebanyak 45 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 45 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi serta alat ukur cahaya. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis univariat (mean dan persentase) dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian : Teridentifikasi karakteristik responden penelitian yaitu sebagian besar kelompok umur >41 tahun, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan SMA. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik tentang tuberkulosis, dan pernah mendapatkan imunisasi BCG. Hunian rumah tidak padat, ventilasi rumah baik, namun sebagian pencahayaan masih kurang. Diperoleh pula hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p=0,014), status imunisasi BCG (p=0,008), dan lingkungan rumah antara lain ventilasi (p=0,000), kepadatan hunian (p=0,007), dan pencahayaan (p=0,005) dengan kejadian tuberkulosis serta variabel yang paling dominan berhubungan adalah variabel ventilasi. Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, status imunisasi BCG dan lingkungan rumah antara lain kepadatan hunian, ventilasi dan pencahayaan dengan kejadian tuberkulosis serta variabel yang paling dominan berhubungan adalah variabel ventilasi. | id_ID |