Hubungan Status Pekerjaan Ibu dan Stimulasi Orang Tua dengan Perkembangan Anak Usia Balita (1-5 Tahun) di POSYANDU Wilayah Kerja PUSKESMAS Juanda Samarinda
Abstract
Latar Belakang : Perkembangan anak dibawah lima tahun (Balita) merupakan bagian yang sangat penting (Riskesdas, 2013). Menurut UNICEF tahun 2011 didapatkan data masih tingginya angka kejadian gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia balita khusunya gangguan pertumbuhan dan perkembangan motorik didapatkan (27,5%) atau 3 juta anak mengalami gangguan. Data nasional menurut Kementrian Kesehatan Indonesia bahwa pada tahun 2010 terdapat 11,5% anak balita mengalami kelainan perkembangan. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan status pekerjaan ibu dan stimulasi orang tua dengan perkembangan anak usia balita (1-5) di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Juanda Samarinda. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 150 responden dengan sampel yang digunakan adalah 109 responden. Analisa meliputi analisa univariat dan bivariat menggunakan korelasi Spearman rank. Hasil Penelitian : Hasil analisa bivariat menggunakan korelasi Spearman Rank menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status pekerjaan ibu dengan perkembangan anak usia balita (1-5 tahun) p value 0,485>0,05 dengan nilai korelasi sebesar -0,068 menunjukkan arah negatif dan kekuatan korelasi sangat lemah. Sedangkan hasil analisa korelasi Spearman Rank menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara stimulasi orang tua dengan perkembangan anak usia balita (1-5 tahun) dengan nilai p value 0,013>0,05 dengan nilai korelasi sebesar 0,238 menunjukkan arah positif dengan kekuatan korelasi sangat lemah. Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan perkembangan (0,485<0,05). Dan terdapat hubungan antara stimulasi orang tua dengan perkembangan (0,013<0,05).