Show simple item record

dc.contributor.authorYandrasary, Hana
dc.date.accessioned2019-06-28T08:42:57Z
dc.date.available2019-06-28T08:42:57Z
dc.date.issued2019-01-15
dc.identifier.citationAmerican Heart Association. 2014. Stroke and High Blood Pressure. [dikutip pada tanggal 5 Januari 2019]. Diakses dari: http://www.heart.org Ariyani TA. 2012. Sistem Neurobehaviour. penerbit Salemba Medika. Jakarta. Brunner & Suddart. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Vol 3. Penerbit EGC. Jakarta. Batticaca Fransisca, C. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika Chang, Esther. 2010. Patofisiologi Aplikasi pada Praktek Keperawatan. Jakarta : EGC Ganong. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC Harsono, 2009, Kapita Selekta Neurologi. Edisi Kedua Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hidayat, Rachmat. 2016. Kesehatan Gigi dan Mulut Apa yang Sebaiknya Anda tahu?. Yogyakarta: CV. Andi Offset http://www.depkes.go.id. Riskesda. 2013. Departemen Kesehatan RI. Diunduh 22 Desember pukul 11.00 WITA. Irianto, Koes. 2017, Anatomi Dan Fisiologi Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta. Judha, Muhammad. 2016. Rangkuman Sederhana Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta: Gosyen Publishing Kozier, B., Erb, G., Berman, A.and Shirlee J. Snyde, alih bahasa Pamilih Eko Karyuni, dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses dan Praktik edisi VII Volume 1. Jakarta : EGC Lam, OLT, McMilan, AS, Lakshman, P, & Mcgrath. 2013. “Effect of Oral Hygiene Interventions Of Opportunistic Pathogens in Patient After Stroke”. American Journal Of Infection Control, 41 (2). Elsevier Inc: 149-54 doi: 10.1016/j.ajic. 2012.02.020 Lloyd-Jones D., Adams R., Carnethon M., Simone G., Ferguson B., Flegal K. 2009. Heart Disease and Stroke Statistics-2009 Update : A Report From the American Heart Association Statistics Committee and Stroke Statistics Subcommittee. Circulation. 119:e21-e181.Maas, Matthew et al. 2009. Hospital Physician Neurology Board Review Manual, Neurology Volume 13, Part 1. di akses pada tanggal 28 Desember, 2017 http://www.turner-white.com/pdf/brm_Neur_V13P1.pdf Muttaqin, Arif, 2008, Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan, Jakarta: Salemba Medika Manurung, Nixon. 2014. Hubungan pelaksanaan Oral hygiene dengan kejadian infeksi rongga mulut pada pasien dengan penurunan kesadaran di RSUD Imelda Pekerja Indonesia Medan. Nanda International. 2015. Diagnosa Keperawatan. Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Penerbit EGC. Jakarta. Nursing Interventions Classification (NIC). 2016. Edisi Keenam. CV Mocomedia. Yogyakarta. Nursing Outcomes Classification (NOC). 2016. Edisi Keenam. CV Mocomedia. Yogyakarta. Nurhidayat , Rosjidi. 2008. Buku Ajar Perawatan dan Stroke. Ardana Media . Jogjakarta. Potter, P.A & Perry, A.G. (2008). Fundamental Of Nursing: Concepts, Procces and practice, St Louis: CV Mosby Company Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013 Sidharta P. 2008. Neurologi Klinis Dasar. Dian Rakyat. Jakarta . Siskanigrum, Aulia. 2018. Perbedaan Efektifitas Antara Oral Hyigene Clorhexidine Dengan Povidone Iodine Terhadap Pertumbuhan Kolonisasi Staphylococus Aureus Dan Candida Albicans Pada Klien Stroke. Universitas Airlangga: Surabaya Smeltzer C. Suzzane. 2007. Buku Ajar Keperawatann Medikal Bedah. EGC: Jakarta Yayasan Stroke Indonesia. (2012). YASTROKI. http://www.yastroki.or.id Zand , F. 2017. “The Effect of oral rinse with 0,2% and 2% clorhexidine on oropharygeal colonization and ventilator associated pneumonia in adults’ intensive care units’. Jurnal of critical care, Elsevier Inc, 40, pp. 318-322, doi 10.1016/j.jrc.2017.02.029id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1452
dc.description.abstractStroke adalah penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf local dan/atau global, munculnya mendadak, progresif dan cepat. Pada stroketerjadi gangguan saraf cranialis sehingga menyebabakn paralisis, kelemahan, kelumpuhan, hilngnya sensasi wajah, kesulitan bicara, gangguan kesadaran, kesuitan menelan dan penurunan kebersihan mulut sehingga menyebabkan infeksi rongga mulut. Pada rongga mulut muncul berbagai pathogen seperti bakteri, jamur dan virus. Pathogen dapat menyebabkan risiko infeksi jika tidak dilakukan perawatan oral hygiene dengan baik. Oral hygiene adalah tindakan membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi untuk mencegah infeksi dan menjaga kelembapan membran mulut dan bibir. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi oral hygiene dengan clorhexidine untuk mengatasi masalah keperawatan deficit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuskuler di ruang Stroke RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Hasil Analisa menunjukkan adanya penurunan infeksi rongga mulut setelah dilakukan oral hygiene dengan clorhexidine. Oral hygiene dengan clorhexidine sebaiknya dilakukan terus menerus setiap hari minimal dua kali sehari dimana intervensi ini akan mengurangi resiko infeksi rongga mulut.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectStrokeid_ID
dc.subjectOral Hygieneid_ID
dc.subjectClorhexidineid_ID
dc.titleAnalisis Praktik Klinik Keperawatan pada Klien Stroke Non Hemoragik dengan Intervensiinovasi Oral Hygiene dengan Clorhexidine untuk Mengurangi Infeksi Rongga Mulut di Ruang Stroke Centre Afi RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2018id_ID
dc.title.alternativeStroke adalah penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf local dan/atau global, munculnya mendadak, progresif dan cepat. Pada stroketerjadi gangguan saraf cranialis sehingga menyebabakn paralisis, kelemahan, kelumpuhan, hilngnya sensasi wajah, kesulitan bicara, gangguan kesadaran, kesuitan menelan dan penurunan kebersihan mulut sehingga menyebabkan infeksi rongga mulut. Pada rongga mulut muncul berbagai pathogen seperti bakteri, jamur dan virus. Pathogen dapat menyebabkan risiko infeksi jika tidak dilakukan perawatan oral hygiene dengan baik. Oral hygiene adalah tindakan membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi untuk mencegah infeksi dan menjaga kelembapan membran mulut dan bibir. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi oral hygiene dengan clorhexidine untuk mengatasi masalah keperawatan deficit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuskuler di ruang Stroke RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Hasil Analisa menunjukkan adanya penurunan infeksi rongga mulut setelah dilakukan oral hygiene dengan clorhexidine. Oral hygiene dengan clorhexidine sebaiknya dilakukan terus menerus setiap hari minimal dua kali sehari dimana intervensi ini akan mengurangi resiko infeksi rongga mulut. Kata kunci : stroke, oral hygiene, clorhexidine. 1. Mahasiswa Ners Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur 2. DosenUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record