Show simple item record

dc.contributor.authorSELVIA, SELVIA
dc.contributor.authorRusdi, Rusdi
dc.contributor.authorKurniawan, Deny
dc.date.accessioned2019-12-27T09:26:29Z
dc.date.available2019-12-27T09:26:29Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.citationAchmadi. 2011. Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. PT Rajagafindo Persada: Jakarta. Bangkele Y. E, Nur Safriyanti. 2016. Hubungan Suhu dan Kelembaban Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Palu Tahun 2010-2014. Palu : Bagian ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako. Budioro B, 2001, Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang. Darwin A, Pujiyanti A, Heriyanto B, 2013. Model Pengendalian Terpadu Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Salatiga. Jurnal Vektora Vol. V No. 1, Juni 2013. Depkes RI, 2004. Kajian Masalah Kesehatan Demam Berdarah Dengue, Badan Litbang dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta Depkes RI, 2005. Kajian Masalah Kesehatan Demam Berdarah Dengue, Badan Litbang dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta Depkes RI, 2007. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta Depkes RI, 2010. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur 2019. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Kota Samarinda 2018. Samarinda Ditijen P2PL. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 374/Menkes/Per/iii/2010 Tentang Pengendalian Vektor . Jakarta Gandahusada, 2006. Parasitologi Kedokteran, Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Joharina S.A, Widiarti, 2014. Kepadatan Larva Nyamuk Vektor Sebagai Indikator Penularan. Jurnal Vektor Penyakit, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Salatiga. Jawa Tengah. Vol. 8 No. 2, 2014 : Hal 33-40. Kurniawan Tri. P, 2016. Studi Angka Bebas Jentik (ABJ) dan Indeks Ovitrap di Perum Pondok Baru Permai Desa Bulakrejo Kabupaten Sukoharjo, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Mubarak, WI, Nurul Chayatin, 2009, Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi, Salemba Medika, Jakarta. Parida S, Dharma S, Hasan W, 2012, Hubungan Keberadaan Jentik Aedes aegypti dan Pelaksanaan 3m Plus Dengan Kejadian Penyakit DBD di Lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kota Medan Tahun 2012. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Kemenkes RI, 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 50. 2017, Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Derektorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan 2011. Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta Kosnayani A.S, Asep Kurnia.H. 2018. Hubungan Antara Pola Curah Hujan Dengan Kejadian DBD di kota Tasikmalaya Tahun 2006-2015 (Kajian Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan). Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Jurnal Siliwangi Vol.4. No.1,2 2018. Prasetyowati H, Ginanjar A 2017, Maya Indeks dan Kepadatan Larva Aedes Aegypti di Daerah Endemis DBD Jakarta Timur. Vektor Vol 9 Nomor 1, juni 2017: 43-49. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, 1995, Mengerakkan Masyarakat dalam pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD), Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta Risma Simatupang, 2016, Combating the Big Three of infectious Diseases (AIDS, Tuberculosis and Malaria) and increasing Awareness of the Neglected Tropical Diseases. Faculty of medicine, Universitas Brawijaya, 2016. Soegijanto, Soegeng, 2006. Demam Berdarah Dengue. Surabaya: Airlanggaid_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1519
dc.description.abstractAngka Bebas Jentik (ABJ) merupakan presentase rumah atau bangunan yang bebas jentik, dihitung dengan cara jumlah rumah yang tidak ditemukan jentik dibagi dengan jumlah seluruh rumah yang diperiksa dikali 100%. Oleh karena itu yang dimaksud dengan bangunan antara lain perkantoran, pabrik, rumah susun, dan tempat fasilitas umum yang dihitung berdasarkan satuan ruang bangunan atau unit pengelolanya. Jenis penelitian observasi dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menghitung Angka Bebas Jentik (Aedes aegypti) pada penampung air disetiap rumah warga di RT.42 Kelurahan Mugirejo. Teknik sampling dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 876 KK dan sampel berjumlah 100 rumah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 12 rumah negatif jentik dari 100 rumah yang diperiksa maka dapat diketahui nilai ABJ sebesar 12%, jumlah kontainer yang diperiksa terdapat 206 kontainer dari 100 rumah yang diperiksa dan yang positif jentik terdapat 130 kontainer, maka dapat diketahui nilai CI sebesar 63.11% yang jauh lebih tinggi dari Standar Menurut WHO. Dapat disimpulkan berdasarkan nilai CI menunjukkan hasil yang tinggi dengan density figure 9, yang dikatakan kepadatan jentik di RT.42 Kelurahan Mugirejo Kota Samarinda masuk dalam kategori tinggi. Disarankan perlu adanya penelitian selanjutnya mengenai hubungan antara keberadaan jentik dengan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) agar dapat mengurangi Angka Bebas Jentik di RT.42 Kelurahan Mugirejo Samarindaid_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectAngka Bebas Jentik (ABJ)id_ID
dc.subjectContainer index (CI)id_ID
dc.subjectAedes aegyptiid_ID
dc.titleGambaran Angka Bebas Jentik (Aedes Aegypti) RT. 42 di Kelurahan Mugirejo Kota Samarindaid_ID
dc.title.alternativeThe Description of Free Number Larva Aedes aegypti in Neighbourhood 42 Mugirejo Urban Village Samarindaid_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record