Show simple item record

dc.contributor.authorRosdiana, Rosdiana
dc.contributor.authorArbain, Arbain
dc.date.accessioned2020-04-09T07:12:46Z
dc.date.available2020-04-09T07:12:46Z
dc.date.issued2018-11-17
dc.identifier.citationKemenkes RI. “Anak Remaja Rentan Menjadi Perokok Pemula”. URL:http//www.depkes.go.id. 2013 [2] Kemenkes RI. “Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS”. Jakarta 2013 [3] Kemenkes RI. “Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS”. Jakarta 2018 [4] Bungin, B. “Analisis Data Penelitian Kualitatif”. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta 2007 [5] Notoatmodjo, S. “Metodologi Penelitian Kesehatan”. Rineka Cipta. Jakarta 2010 [6] Saryono, Anggraeni, MD. “ Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta 2013 [7] Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&I”. Alfabeta Bandung 2011 [8] Corey, Gerald. “ Teori dan Prektik Konseling & Psikoterapi”. Terjemahan E. Koswara. Rafikaaditama Bandung 2013 [9] Azwar, Saifuddin. “Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya”. Yogyakarta. 2013. 10] Sarlito.W. Sarwono. “Psikologi Remaja”. PT Raja Grafindo Persada Jakarta 2011 [11] Sofyan Willis. “Remaja & Masalahnya”. Alfabe Bandung 2010.id_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-213-0
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1578
dc.description.abstractHasil survey Kaltim Fost (2017) kepada 90 responden perokok aktif di kota Samarinda, ditemukan bahwa, 5% mulai menjadi perokok pada usia 9-11 tahun dan 42% responden merokok pada usia 15-17 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor predisposisi (pengetahuan, kepercayaan, sikap, nilai, persepsi, dan motivasi) merokok sejak dini Siswa di SMP Negeri 27 Samarinda. Metodologi Kualitatif dengan pendekatan Fenomenology melalui wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap 5 informan. Hasil menunjukan bahwa, Pengetahuan bahaya merokok bagi kesehatan pada siswa masi kurang, karena kurangnya kepercayaan terhadap informasi yang diterima. Sikap dan persepsi siswa tentang perilaku merokok itu sendiri sangat positif. Hal ini disebabkan oleh iklan rokok yang begitu menggiurkan. Nilai dan standar moral orang tua dan guru sekolah sangat penting bagi siswa, karena diusia mereka yang tengah mencari identitas diri, siswa akan meniru sesuatu hal yang dilakukan oleh orang tua atau gurunya, seperti merokok. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa,kurangnya pengetahuan siswa terhadap bahaya merokok, dipengaruhi oleh tidak adanya kepercayaan siswa terhadap informasi bahaya rokok melalui kemasan rokok, sehingga membentuk sikap, persepsi dan nilai positif dari siswa tentang merokok yang berdampak motivasi yang sangat kuat untuk merokok.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.relation.ispartofseriesProsiding Seminar Nasional Kebijakan Kesehatan Lingkungan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0;65-70
dc.subjectmerokok sejak diniid_ID
dc.subjectfaktor predisposisiid_ID
dc.titleMengetahui Faktor Predisposisi Merokok Sejak Dini pada Siswa SMP Negeri 27 Samarindaid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record