Show simple item record

dc.contributor.authorRahman, Misri
dc.contributor.authorMasnina, Rusni
dc.date.accessioned2020-05-02T03:21:48Z
dc.date.available2020-05-02T03:21:48Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.citationAnbarasan SS. 2015. Gambaran kepatuhan konsumsi obat Lansia dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Rendang pada Periode 27 Februari14 Maret 2015 Jurnal Kedokteran. Vol 4 (1):113-124. Dinkes Provinsi Sulut. 2016. Data Penyakit Hipertensi Tahun 2014-2016: Dinkes Provinsi Sulut. Almatsier, S. 2014. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2.Jakarta EGC. Ardiansyah, M. (2012).Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Diva Press. Depkes RI. (2011). Prevalensi Hipertensi di Indonesia. Diakses pada tanggal 23 Februari 2015, dari http://www.depkes.go.id Donal, A. (2009). What Is Quality Of Life?.Hayward Group Ltd.http://www.medicine.ox.ac.uk/bandolier/painres/download/whatis/WhatisQOL.pdf.diakses tanggal 21 Maret 2017. Kemenkes RI. (2013) Laporan riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. Kemenkes RI (2015). Pengantar Epidemologi. Edisi Revisi jakarta: Rineka Cipta..(2015). Pusat data dan informasi Kementrian Kesehatan RI, Hipertensi. Notoatmodjo, S. (2007).Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan InstrumenPenelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam.(2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:Salemba Medika. Sheps, S. G. (2015). Mayo clinic hipertensi; mengatasi tekanan darah tinggi. Jakarta:Intisari Mediatama Smeltzer, S.C., Brenda G. Bare., Janice L. Hinkle., Kerry H. Cheever.(2010). Brunner & Suddarth’s.Text Book of Medical-Surgical Nursing.Vol. 1. Philadelphia: Lippincott Wiliams & Wilkins. Suheni, Y, (2017). Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Pada Laki-Laki Usia 40 Tahun Keatas Di Rumah Sakit Daerah Cepu. Semarang: EG Sudoyo, Setiyohadi, Aldi, dan Setiati. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing. Wahyuddin, D., & Andajani, S. (2016). Tidak berolahraga, obesitas dan merokok pemicu hipertensi pada laki-laki usia 40 tahun keatas. Jurnal Wiyata,3(2), 199-125. WHO. (2004). The World Health Organization Quality Of Life User Manual Programmer On Mental, http://www.who.intl, Diakses pada 02 April 2017. WHO.(2013). A Global Brief Hypertension: Sillent Killer, Global Public Health Switzerland:WHO Press. Ware, J. SF-36 Health Survey (Version 1.0) for use in Australia. Australian Health Outcomes Collaboration (AHOC). University of Wallongong. 2005. Zhang Y, Zhou Z, Gao J, dkk. 2016. Health-related quality of life and its influencing factors for patients with hypertension: evidence from the urban and rural areas of Shaanxi Province, China. (Online), (https://bmchealthservres.biomed.central.com/articles/10.1186/s12913-0161536-x.id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1646
dc.description.abstractLatar belakang : Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai kejaringan tubuh, dimana nilai sistolik per diastolik lebih dari 140/90 mmHg. Penanganan penyakit hipertensi juga dibarengi dengan kualitas hidup pendetita dalam menjalani hari-harinya. Tujuan penelitian : Untuk mengindentifikasi distribusi frekuensi kualitas hidup pada penderita hipertensi di Puskesmas Air Putih amarinda. Metode penelitian : jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunkan accidental sampling, populasi yang digunakan adalah seluruh pasien Hipertensi yang berobat di puskesmas Air Putih Samarinda dengan sampel 43 responden pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian : Hasil dari penelitian menggambarkan bahwa kualitas hidup pasien hipertensi lebih dominan pada kualitas hidup baik yaitu 36 orang (83,7%), sedangkan kualitas hidup buruk sebanyak 7 orang (16,3%). Kesimpulan : Berdasarkan kualitas hidup penderita Hipertensi di Puskesmas Air Putih Samarinda dapat di kategorikan baik yaitu (83,7%) Saran : Diharapkan kepada penderita hipertensi untuk sering mengontrol tekanan darah dengan mengatur pola makan dan gaya hidup agar kualitas hidup tetap maksimal.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectKualitas hidupid_ID
dc.subjectHipertensi,id_ID
dc.subjectpenderitaid_ID
dc.titleGambaran Kualitas Hidup pada Penderita Hipertensi di PUSKESMAS Air Putih Samarindaid_ID
dc.title.alternativeThe Description of Life Quality on Hypertension Patients at Air Putih Public Health Center Samarindaid_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record