dc.description.abstract | Latar Belakang : Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah sakit adalah perawat. Perawat mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu rumah sakit contohnya perawat IGD. Mereka harus mempunyai kemahiran dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan gawat darurat. Pelayanan keperawatan sangat diperlukan oleh sosok perawat yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Kecerdasan emosi sangat dibutuhkan dalam berinteraksi dengan pasien, keluarga, teman sesama perawat, dokter dan tim kesehatan yang lain. Saat perawat berinteraksi sangat dibutuhkan sikap empati, mampu mengenali emosi diri dan emosi orang lain, sehingga akan terjalin hubungan saling percaya dan saling membantu antara perawat dengan pasien, perawat dengan keluarga, perawat dengan dokter, perawat dengan tim kesehatan yang lainnya.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan tingkat stress kerja perawat di ruang instalasi gawat darurat rumah sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan
Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sample penelitian menggunakan total sampling. Total responden sebanyak 36 responden di ruang instalasi gawat darurat rumah sakit Kanujoso Djatiwibowo. Analisa data yang digunakan adalah chi square.
Hasil : Hasil uji chi square kecerdasan emosional dengan tingkat stres diperoleh nilai p value < α atau 0.021< 0.05 dan niali odds ratio (OR) = 6,875 dengan CI 95% 1,557-30,360
Kesimpulan : Ada hubungan bermakna antara kecerdasan emosional dengan tingkat stress kerja perawat di ruang instalasi gawat darurat
Saran : Perawat yang masih memiliki kecerdasan emosional rendah agar dapat meningkatkan kecerdasan emosionalnya agar dapat memberikan pelayan keperawatan yang maksimal kepada setiap pasien yang masuk kerumah sakit. | id_ID |