dc.description.abstract | Latar Belakang: Anak yang mengalami prosedur yang menimbulkan nyeri cenderung memperlihatkan reaksi-reaksi perilaku negatif, diantaranya anak menjadi lebih agresif dan tidak kooperatif atau bermusuhan, dan apabila kondisi ini berlanjut akan mengalami gangguan tumbuh kembangnya, juga mempersulit pelaksanaan prosedur tindakan medis diantaranya pemberian obat injeksi.
Tujuan: Mengetahui perbedaan kecemasan anak usia prasekolah pada tindakan injeksi dengan diterapkan dan tanpa diterapkan pemakaian rompi bergambar di Ruang Melati RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental posttest only non equivalent control group. Kecemasan diukur menggunakan skala pengukuran Children’s Fear Scale. Sampel penelitian berjumlah 30 anak terbagi dalam kelompok intervensi dan kontrol. Analisis untuk melihat pengaruh antara kedua variabel menggunakan Mann Whitney test.
Hasil: Distribusi frekuensi kecemasan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol masing-masing memiliki skor rata-rata 0,64 (CI 95%=0,32-1,01) dan 2,57 (CI 95%=1,50-3,16). Hasil p value pada analisis Mann Whitney 0,003 (α = 0,05), hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Kesimpulan: Hasil analisis beda rata-rata pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan adanya perbedaan kecemasan anak usia prasekolah pada tindakan injeksi dengan diterapkan dan tanpa diterapkan pemakaian rompi bergambar di Ruang Melati RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Saran: Pemakaian rompi bergambar dapat digunakan sebagai upaya untuk menurunkan kecemasan anak pada tindakan injeksi. | id_ID |