Show simple item record

dc.contributor.authorArisandy, M. Yunus
dc.contributor.authorHidayat, Faried Rahman
dc.contributor.authorDamaiyanti, Mukhripah
dc.date.accessioned2020-11-16T00:30:01Z
dc.date.available2020-11-16T00:30:01Z
dc.date.issued2016-06-30
dc.identifier.citationSamarindaid_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1818
dc.description.abstractWorld Health Organitazion (2003) menyatakan remaja mencakup individu dengan usia 10-19 tahun. Hasil penelitian dari RISKESDAS (2007) diketahui 54,7% remaja usia 16-19 tahun memiliki aktifitas fisik yang kurang. Aktifitas fisik yang kurang banyak terdapat di daerah perkotaan, dan pada tingkat sosial ekonomi tinggi. Jonathan (2009) kurangnya aktifitas fisik dapat menyebabkan gangguan keseimbangan. kemunduran aktivitas fisik dikarenakan gaya hidup yang kurang baik. Dari hasil studi pendahuluan di SMA Negeri 8 Samarinda, peneliti mewawancara kepada 15 responden remaja usia 16-17 tahun (kelas XI), mendapatkan data 9 (60%) remaja tidak melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga, sedangkan 8 (40%) remaja menyatakan melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga tetapi tidak rutin setiap minggu. Dari data diatas peneliti tertarik untuk melakuan penelitian yang berjudul “Pengaruh pelatihan senam otak terhadap keseimbangan tubuh remaja di SMA Negeri 8 Samarinda”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan senam otak terhadap keseimbangan tubuh pada remaja kelas XI di SMA Negeri 8 Samarinda. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment design Pre dan Post yang dilakukan pada subjek 40 orang siswa berusia 15-17 tahun. Instrumen penelitian menggunakan alat ukur keseimbangan atau Romberg Test yang digunakan dalam penelitian Annafisah (2012) dan telah terbukti valid dan reabel. Hasil penelitian membuktikan nilai P= 0,046 atau P < 0,05 pada kelompok kontrol pre test dan post test artinya terdapat pengaruh yang tidak signifikan dan bermakna. Sedangkan nilai P= 0,000 atau P < 0,05 pada kelompok perlakuan pre test dan post test artinya terdapat pengaruh yang bermakna dan signifikan, sehingga disimpulkan terjadi peninggkatan bermakna pada senam otak yang diberikan pada kelompok perlakuan yaitu 20 responden, sedangkan kelompok kontrol yang tidak diberikan senam otak ada perubahan secara statistik tetapi tidak signifikan yaitu 20 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara statistik dan bermakna antara pelatihan senam otak terhadap keseimbangan tubuh pada remaja di SMA Negeri 8 Samarinda. Bagi tempat penelitian diharapkan senam otak dapat terus dilakukan secara rutin untuk membantu dalam perkembangan kognitif dan fisikid_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarindaid_ID
dc.subjectSenam otakid_ID
dc.subjectKeseimbangan Tubuhid_ID
dc.titlePengaruh Pelatihan Senam Otak terhadap Keseimbangan Tubuh Remaja Kelas Xl di SMA Negeri 8 Samarindaid_ID
dc.title.alternativeThe Influence of Brain Exercise Training on Students’ Body Balance in Xi Grade at SMA Negeri 8 Samarindaid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record