dc.description.abstract | Pada kasus gastroenteritis dengan dehidrasi berat memerlukan cairan intra vena. Pada kedua tindakan invasif tersebut, akan meyebabkan munculnya masalah nyeri yang sangat dikeluhkan, apalagi pada klien anak. Prosedur yang menyakitkan atau tindakan invasif karena anak sedang sakit dan harus dirawat di rumah sakit, mereka akan menjalani berbagai macam prosedur invasif seperti pemasangan infus dan pengambilan sampel darah sebagai upaya untuk mengobati penyakit yang diderita oleh anak. Penatalaksanaan mengurangi nyeri pada anak dengan tindakan non farmakologi yang paling efektif adalah pemberian glukosa atau pemanis lainnya saat tindakan yang menyebabkan nyeri karena pada dasarnya anak-anak lebih menyukai rasa manis. Penulis memilih melakukan intervensi pemberian madu. Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk menurunkan nyeri pada klien anak usia sekolah dengan gastroenteritis yang dilakukan tindakan invasif di ruang IGD RSUD A.Wahab Sjahranie Samarinda. Hasil analisa menunjukkan bahwa penurunan skala nyeri (Wong-Baker FACES Pain Rating Scale) dari worst pain possible (skor 10) menjadi very severe (skor 7-8), yang berarti bahwa skala nyeri menurun dari kategori luar biasa nyeri menjadi jauh lebih nyeri dengan rata-rata penurunan nyeri sebesar 2,3 poin. Sosialisasi tentang teknik relaksasi dengan pemberian madu diperlukan perawat ruangan agar masalah nyeri pada klien anak usia sekolah dapat diatasi. | id_ID |