dc.identifier.citation | Abdul Kholik. (2017). Konsep Keluarga Sakinah Dalam Perspektif Quraish Shihab. 2(2), 20–40. Alam, S. (2021). Clinical Features of the Stroke Patients in Bangladesh. 7(3), 73–78. https://doi.org/10.36347/sasjm.2021.v07i03.003 Asmawariza, L. H., & Reza, I. W. (2020). Pengaruh Akupresur Stroke 14 Titik Terhadap Rentang Gerak Ekstremitas Atas Dan Bawah Pada Pasien Stroke Non Hemoragik. Ojsstikesbanyuwangi.Com, 2(1), 144–156. https://www.ojsstikesbanyuwangi.com/index.php/PHJ Cheiloudaki, E., & Alexopoulos, E. C. (2019). Adherence to treatment in stroke patients. International Journal of Environmental Research and Public Health, 16(2). https://doi.org/10.3390/ijerph16020196 Deva Putra Adi Kusperdana, F. N. S. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Dan Latihan. University of Kusuma Husada Surakarta, 1. Kharti Gempitasari, F., & Betriana, F. (2019). Implementasi Evidence Based Nursing pada Pasien dengan Stroke Non-Hemoragik: Studi Kasus. Jurnal Endurance, 4(3), 601. https://doi.org/10.22216/jen.v4i3.4421 Maisyaroh, A., Azizah, K. N., Abdillah, A., & Fibriansari, R. D. (2021). Efektivitas Mirror Therapy Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Post Stroke: Literatur Review. Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah, 4(1), 13–24. https://doi.org/10.32584/jikmb.v4i1.713 Pramudita, A., & Pudjonarko, D. (2016). Faktor  Faktor Yang Mempengaruhi Fungsi Kognitif Penderita Stroke Non Hemoragik. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 5(4), 460–474. Rahmadani, E., & Rustandi, H. (2019). Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Stroke Non Hemoragik dengan Hemiparese melalui Latihan Range of Motion (ROM) Pasif. Journal of Telenursing (JOTING), 1(2), 354–363. https://doi.org/10.31539/joting.v1i2.985 Shrestha, T. M. (2018). Distinguishing Non-Hemorrhagic From Hemorrhagic Stroke In Rural Nepal Setting Using The Besson Score. 17(5), 37–40. https://doi.org/10.9790/0853-1705073740 Sugiharti, N., Rohita, T., Rosdiana, N., & Nurkholik, D. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kemandirian Dalam Self Care (Perawatan Diri) Pada Penderita Stroke Di Wilayah Kecamatan Ciamis. Jurnal Keperawatan Galuh, 2(2), 79. https://doi.org/10.25157/jkg.v2i2.4538 Muliati. (2018). ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.E DENGAN STROKE NON HEMORAGIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO BARU TAHUN 2018. Supnet, C. (2016). Music as Medicine : The Therapeutic Potential. Critical Care Nurse, 36(2), 1–7. Pongantunga, H., Rosdewi, Ruthnianingsih, A., & Asniati. (2019). the Effect of the Ball Grasping Therapy on the Strength of Upper Limb Muscles in Post-Stroke Patients From. Interprofessional Proceedings Collaboration on Urban Health, 2(1), 184–188. Setyaningrum, N., Tyas, N. T. A., & Wati, A. D. S. (2019). the Effect of Nature Sounds Music Therapy on the Glasgow Coma Scale on Stroke Patients. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 3(2), 15–18. https://doi.org/10.33655/mak.v3i2.67 Prasetyaningati, D., & Rosyidah, I. (2019). Modul Pembelajaran Komplementer. Www.Google.Com, 1–17. http://www.teknologipendidikan.net/wpcontent/uploads/2012/10/Merancang-Modul-yang-Efektif.pd | id_ID |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Stroke non hemoragik adalah penyakit cerebrovaskuler yang sering terjadi di Indonesia menjadi suatu etiologi kematian. Sekarang banyak keluarga dari pasien stroke non hemoragik melakukan perawatan secara mandiri. Maka dari itu diperlukan peningkatan pengetahuan tentang cara merawat pasien stroke non hemoragik. Tujuan : Untuk mengetahui “Gambaran Terapi Komplementer Pada Pasien Stroke Non Hemoragik : Literature Review”. Metode : Studi literatur dengan menggunakan 3 jurnal internasional dan 7 jurnal nasional. Hasil : Dari 10 jurnal baik Nasional dan Internasional ditemukan cara merawat pasien stroke non hemoragik menggunakan terapi komplementer yaitu 6 jurnal berupa latihan olahraga fisik, 2 jurnal berupa terapi untuk mengurangi nyeri, 1 jurnal berupa dukungan keluarga, dan 1 jurnal berupa terapi bicara. Kesimpulan : Terapi komplementer yang digunakan untuk kesembuhan pasien stroke non hemoragik adalah terapi komplementer yang terdiri atas terapi olahraga pilates, terapi musik, terapi magnet, Selfcare, terapi cermin, akupresur 14 titik, terapi AIUEO, ROM, dan terapi Ball Grasping. | id_ID |