dc.description.abstract | Latar Belakang : Permasalahan yang terjadi dalam pengetahuan dan sikap terhadap program keluarga berencana (KB) pria diantaranya adalah rendahnya pasrtisipasi kaum pria. Angka partisipasi pria dalam penggunaan alat kontrasepsi di Indonesia masih sangat rendah, yaitu kurang 5% peserta (BKKBN, 2011). Berdasarkan data pencapaian peserta KB pada tahun 2015 Prov. Kaltim, MOP sebanyak 49 peserta (31,01%). Pencapaian peserta KB MOP/vasektomi Kota Samarinda Agustus 2016 sebanyak 250, Kecamatan Sungai Kunjang pada Bulan Agustus tahun 2016 : 78 peserta. Kelurahan Loa Bakung memiliki PUS sebesar 6.507 jiwa, sehingga menyebabkan peningkatan penduduk.
Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap penggunaan alat kontrasepsi vasektomi di Kelurahan Loa Bakung Kota Samarinda Tahun 2017.
Metode : Penelitian Analitik Observasional Design Cross Sectional. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 6.507 orang, besar sampel 67 orang dengan simpel rondom sampling, analisis Chi-Square (continuty correction) α 0,10. Penelitian ini dilakukan menggunakan kriteria inklusi (1)pasangan memiliki minimal 2 anak, (2)pasangan suami dengan usia ≥ 35 tahun, dan kriteria eksklusi (1)pria menikah dengan usia < 35 tahun, (2)pasangan suami yang sudah meninggal dunia,(3)pasangan suami yang pindah domisili.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan terhadap penggunaan alat kontrasepsi vasektomi (P-value: 0,379 > α: 0,10), dan tidak ada hubungan antara sikap terhadap penggunaan alat kontrasepsi vasektomi (P-value: 1,000 > α: 0,10).
Kesimpulan : Tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap terhadap penggunaan alat kontrasepsi vasektomi di Kelurahan Loa Bakung Kota Samarinda Tahun 2017 | id_ID |