Show simple item record

dc.contributor.authorPurwanto, Eka
dc.contributor.authorDamaiyanti, Mukhripah
dc.contributor.authorIsmahmudi, Ramdhany
dc.date.accessioned2018-04-17T00:54:19Z
dc.date.available2018-04-17T00:54:19Z
dc.date.issued2016-09
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/206
dc.description.abstractLatar Belakang : Gangguan jiwa adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada jiwa seseorang, yang menimbulkan penderita pada individu atau hambatan dalam melakukan peran sosial. Halusinasi pendengaran adalah halusinasi yang paling sering di alami oleh penderita gangguan mental, misalnya mendengar suara melengking, mendesir, bising, dan dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Tetapi musik juga suatu proses terencana bersifat prefentif dalam usaha penyembuhan terhadap penderita yang mengalami hambatan dan pertumbuhannya baik fisik, motorik, sosial, emosional, maupun mental Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh terapi musik terhadap penurunan tingkat halusinasi pada pasien halusinasi dengar di RSJD Atma Husada Mahakam di Provinsi Kalimantan Timur Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasy eksperimental. Hasil Penelitian: Dari perbedaan rata-rata tersebut didapatkan p-value 0.000 < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan bermakna yang signifikan antara waktu sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik pada kelompok perlakuan. Sedangkan perbedaan rata-rata pada kelompok kontrol didapatkan hasil rata-rata adalah 30.20 (SD=1.521), sedangkan rata-rata (mean) adalah 29.33 (SD=1.447) dari perbedaan rata-rata tersebut didapatkan p-value 0.078 < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan antara waktu sebelum dan sesudah pemberian terapi musik pada kelompok perlakuan.Dari hasil Perbedaan rata-rata tiingkatan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum dilakukan perlakuan terapi musik klasik didapatkan hasil rata-rata kelompok perlakuan adalah 31.00 (SD=1.558), sedangkan pada kelompok kontrol adalah 30.20 (SD=1.521). Dari hasil analisis didapatkan ¬p-value 0.166< 0.05. Sedangkan Perbedaan rata-rata tingkatan halusinasi pendengaran antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sesudah dilakukan perlakuan terapi musik klasik didapatkan hasil rata-rata kelompok perlakuan adalah 17.53 (SD=1885), sedangkan pada kelompok kontrol adalah 29.33 (SD=1.447) dari hasil analisis didapatkan ¬p-value 0.000 > 0.05. Dari hasil Perbedaan selisih rata-rata tingkat halusinasi pendengaran antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum perlakuan didapatkan rata-rata yaitu 13.467 sedangkan sesudah perlakuan didapat rata-rata 0.867, dari hasil analisis dengan menggunakan uji T-independent didapatkan p-value 0.000, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh perbandingan yang signifikian antara masing-masing kelompok sebelum dan sesudah pemberian terapi klasik terhadap penurunan tingkat halusinasi di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda. Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi musik terhadap penurunan tingkat halusinasi pada pasien halusinasi dengar di RSJD Atma Husada Mahakam di ProVinsi Kalimantan Timurid_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectPengaruhid_ID
dc.subjectTerapi Musik Klasikid_ID
dc.subjectTingkat Halusinasi Pendengaranid_ID
dc.titlePengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Perubahan Tingkat Halusinasi pada Pasien Halusinasi Dengar di RSJD Atma Husada Mahakam di Provinsi Kalimantan Timurid_ID
dc.title.alternativeThe Influence of Music Therapy on the Decline Rate in Patients Hallusination Heard in RSJD Atma Husada Mahakam in East Kalimantan Provinceid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record