Show simple item record

dc.contributor.authorRahma Diana, Elysa
dc.contributor.authorSeptiawan, Taufik
dc.date.accessioned2022-03-21T01:17:51Z
dc.date.available2022-03-21T01:17:51Z
dc.date.issued2020-08-07
dc.identifier.citationAnil.M.Ranchord. (2012). High Concentration versus titrated oxygen therapy in ST Elevation Myocardial Infarction : A pilot randomized controlled trial. American Heart Journal . American Heart Association.(2015).Cardiovascular Condition Arafat, H. (2015). Proposal Penelitian Perbedaan Nilai Saturasi Oksigen dan Tekanan Darah pada Pasien Gagal Jantung Sebelum dan Sesudah diberikan posisi fowler di RSUD Dr. Moewardi Surakarta : Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Andarmoyo, S.(2012). Kebutuhan Dasar Manusia (Oksigenasi): Konsep, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. American Heart Association. 2011. Classes of heart failure. November 9, 2016.http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HeartFailure/AboutHeartF ailure/Classes of-Heart-Failure_UCM_306328_Article.jsp Ardavan Khoosnod, M. c. (2015). The Effects of oxygen therapy on myocardial salvage ST-Elevation Myocardial Infarction Treated with acute percutananeous coronary intervention. cardiology, 16-21. Asmadi. (2015). Teknik Prosedural Keperawatan . Salemba Medika:JAKARTA . Bustan,M.N.(2015).Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular.Jakarta:Reinaka Cipta Brunner, S. (2014). Keperawatan Medikal Bedah . Edisi 12 Jakarta ECG. Cicolini, G. G. (2010). Effect of fowler'sbody position on blood presure measurement. journaof clinical nursing volume 19 , 23-24. Darliana, D. (2015). Manajemen Paisen ST Elevasi Miokardial Infark (STEMI). Idea Nursing Journal. Erniody, (2012) Pemantauan Hemodinamik Infasiv, Semiinfasiv atau NonInvasiv,Jakarta : Rumah Sakit Husada. Guyton and Hall (2007).Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta, EGC Hafiz,ME.(2013) Pengaruh Pursed-Lip Breathing Terhadap Penurunan Respiratory Rate (RR) dan Peningkatan Pulse Oxygen Saturation (SpO2) pada Penderita PPOK. Hofman, R. (2017). Oxygen Therapy in Suspected Acute Myocardial Infarction. Th e new england journal o f medicine. Ikhsanuddin (2014). Terapi Oksigen Dalam Asuhan Keperawatan, Makalah, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Janah, S. M. (2015). Analisis Praktik Klinik Pada Pasien Acute Coronary Syndrom Dengan ST Elevasi Myocar Infark di Ruang ICC RSUD A.Wahab Sjahrani. Samarnda: UMKT. Jevon dan Ewens (2013) Pemantauan Pasien Kritis edisi kedua. Ciracas, Jakarta:EMS (hlm,127-146). Kadir, A. (2015). Analisi Praktik Keperawatan Pada Pasien Acute Coronary Syndrome ST Elevasi Myocard Infarc+CHF+Efusi Pericardial Moderate di Ruang ICCU RSUD AWS SAMARINDA tAHUN 2015. Samarinda: UMKT. Kasron. (2012). Buku Ajar Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Nuha Medika:Yogyakarta. Kemenkes. (2015). Rencana Strategi Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta:Kementrian Kesehatan RI . Khoshnood, A. (2016). effect oxygen therapy on myocardial salvage in ST elevation myocardial infarction : the randomized soccer trial. Khosnood, A. (2017). effects of oxygen therapy on wall-motion score index patients with ST elevation myocardial infarction- the rendomized soccer trial. echocardiography. Khosnood, A. (2018). Effect of oxygen therapy on chest pain in patient. Scandinavian Cardiovascular Journal, 5. Khosnood, A. (2018). High time to omit oxygen therapy in ST Elevation Myocardial Infarction. BMC Emergency Medicine. L.S.Yamin, B. W. (2014). Terapi Oksigen Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Melalui Pemeriksaan Oksietri Pada pasien Infark Miokard AKUT(IMA). Prosiding Konferensi Nasional II PPNI Jawa Tengah . Lesmana R., G. H. (2017). Fisiologi Dasar Untuk Mahasiswa Farmasi,Keperawatan dan Kebidanan. CV.Budi Utama. Mubarak, W. N. (2015). Standar Asuhan keperawatan dan prosedur tetap dalam praktik keperawatan . Myrtha, R. (2015). Patofisiologi Sindrom Koroner Akiut . Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017, 50. Nariman Sepehrvand, S. K. (2018). effects of supplemental oxygen therapy in patients with suspected acute myocardial infarction: a randomized clinical trial analysis. coronary artery disease, 1602-1698. Novita, J. (2020). Oxygen Therapy to Maitain Haemodynamic Status In Patient With Acute Myocardial Infarction. Journal Applied Helath Management And Technology Vol 2, No.1, 34-38. Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. 2003. h. 3 Organization, W. H. (2018). Global Satus Report:On Noncommunicable Disease. hal. -. O’gara P. T., Kushner F. G., et al., 2013. Practice Guideline : 2013 ACCF/AHA Guidelines fot the Management of ST-Elevation Myocardial Infarction. Journal of the American College of Cardiology. 61(4) : 4-30. O'Connor, et al.(2015)."Part 10:Acute Coronary Syndromes 2015 American Heart Association Guidelines For Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care." Circulation 122:S787-S817 Pearce. (2015). Anatomi dan Fisiologi untuk para medis . PT. Gramedia Pustaka Utama, -. Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis, Cetakan kedua puluh Sembilan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011. p. 141-142. Pratiwi F, Inne.,Rifqi,S., & Maharani, N. Jurnal Studi RSUP Dr. Kariadi Semarang : Komplikasi pada pasien infark miokard akut ST-Elevasi (STEMI) yang mendapat maupun tidak mendapat terapi reperfusi.2011. PERKI. (2018). Pedomn Tata Laksana Sindrom Koroner Akut Edisi ke Empat. PERKI, -. Potter, P. &. (2015). Fundamentals of nursing 8th ed St. Louis. Missosuri:Elseveir Mosby. Raziq (2010). Terapi Oksigen,http://raziqmaulana.wordpress.com/2008/11/02/tera pi-oksigen/ Rendi, M. (2012). Keperawatan Medikal Bedah. Nuha Medika,Yogyakarta. Robin Hofmann, ,. N. (2018). Oxygen Therapy in ST-Elevation Myocardial Infarction . European Heart Journal, 39, 2730-2739. Rosdhal, C. &. (2015). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Edisi 10 Jakarta EGC. Sajidin M,SEN,SI. (2015). Gambaran Saturasi Oksigen pada penderita Asma di RSUD Prof.Dr.Soekandar Mojosari Mojokerto Saminan (2012). Pertukaran Udara O2 dan CO2 Dalam Pernafasan.JKS.2;122-126 Smeltzer S.C. & Bare, B. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Sudarth . edisi 8.Jakartga.ECG. Sudoyo, A. W. (-). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalalam Jilid 1 Edisi 3. Balai Pustaka FKUI, -. Susilodewi, W. (2015). Kecepatan Penurunan Nyeri Klien Infark Miokard Akut dengan Pemberian Oksigenasi. Vol.VIII No.1 April , ISSN 1979-8091. Susilodewi, W. (2015). Kecepatan Penurunan Nyeri Klien Infark Miokard Akut engan Pemberian Oksigenasi. Jurnal Keperawatan. Safitri. ES., (2013) Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Lampung : ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) Anteroseptal pada Pasien dengan faktor resiko kebiasaan merokok menhaun dan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Thygesen, K. A. (2012). Universal Definition od Myocardial Infraction . European Heart Journal , 33, 2551-2567. Timurawan. (2017). Anatomi Tubuh . Wilis, -. Waly, Muhammad, T., Pujo, & Listyanto, P. (2014). Jurnal Studi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro: Prevelansi Pasien Infark Miokard Akut yang Menjadi Cardiac Arrest di ICU/HCU RSUP Dr. Kariadi Semarang. 2014 Wilkins, W. d. (2015). Nursing Memahami Berbagai Macam-Macam Penyakit. PT.Indeks Jakarta Barat, -. Ziad Nehme, D. S. (2016). Effect of Suplemental Oxygen Exposure on Myocardial Injury in ST-Elevation Myocardial Infarction. Coronary Artery Disease.id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/2184
dc.description.abstractLatar Belakang : STEMI disebabkan oleh adanya arterosklerotik pada arteri koroner atau penyebab lainnnya yang dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokardium. Pada kondisi awal akan terjadi ischemia miokardium, namun bila tidak dilakukan tindakan segra maka akan menimbulkan nekrosis miokard yang bersifat irreeversible. Salah satu intervensi yang dapat membantu penyelamatan miokard dengan Terapi oksigen. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh Terapi Oksigen ini pada pasien yang mengalami peningkatan ST Elevation Myocard Infarc. Intervensi : Intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Terapi Oksigen dimana pasien dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok O2 dan kelompok udara. Hasil : Berdasarkan dari hasil analisis penelitian yang menggunakan Literatur Review yang telah diteliti sebelumnya oleh peneliti terdiri dari 7 jurnal internasional dan 3 jurnal nasional didapatkan hasil dari keseluruhan jurnal bahwa terapi oksigen efektiv yang signifikan terhadap penyelamatan miokard pada pasien yang mengalami peningkatan ST Elevation Myocard Infarc. Kesimpulan : Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penyelamatan miokard setelah dilakukannya terapi oksigen pada pasien yang mengalami peningkatan ST Elevation Myocard Infarc. Implikasi penelitian ini bahwa terapi oksigen dapat membantu penyelamatan miokard seperti nyeri, sesak nafas/hipoksemi, dan memperbaiki statu hemodinamik dan tidak merugikan yang membuat kematian atau pun syok kardiogenik pada umumnya, sehingga dapat dipertimbangakan sebagai salah satu intervensi yang wajib pada pasien yang mengalami peningkatan ST Elevation Myocard Infarc.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectTerapi Oksigenid_ID
dc.subjectMiokardid_ID
dc.subjectST Elevation Myocard Infarcid_ID
dc.titlePengaruh Terapi Oksigen Terhadap Penyelamatan Miokard pada Pasien dengan Peningkatan ST-Elevation Myocardial Infarct: Literature Reviewid_ID
dc.title.alternativeEffect of Oxygen Therapy on Myocard Saving in Patients with Improvement of ST-Elevation Myocardial Infarct: Literature Reviewid_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record