Gambaran Penggunaan Sarang Burung Walet sebagai Terapi Mikronutrient di Indonesia : Literatur Riview 2020
Abstract
Latar belakang: Sarang burung walet merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena dikenal akan manfaatnya untuk kesehatan, namun sarang burung walet memiliki kandungan nitrit yang berbahaya bila dikonsumsi dalam jumlah yang melebihi batas. Sarang Burung yang dapat dimakan adalah makanan yang terkenal dan yang bergizi terkenal di kalangan Masyarakat cina. Itu dibuat dari air liur sarang burung walet, dikonsumsi untuk berbagai alasan, termasuk sebagai tonik kesehatan, penambah warna kulit penangkal asam, dan penambah sistem kekebalan tubuh. Ini mengandung baik makronutrient dan mikronutrien seperti karbohidrat, glikoprotein, klalsium, nutrium, magnesium, seng, mangan, besi dan lainnya. Dan
Tujuan: Untuk mengetahui penggunaan sarang burung walet sebagai terapi mikronutrient di Indonesia yang datanya diperoleh pada tahun 2002-2020
Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), Yaitu serangkaian penelitian yang berkenaan dengan metode pengumpulan Data pustaka, atau penelitian yang obyek penelitiannya digali melalui dengan Informasi kepustakaan (jurnal ilmiah).
Hasil: Hasil dari penelitian Kualitas sarang burung walet bergantung pada jenis spesies, jenis pakan, dan musim pembuatan sarangnya. Produktivitas sarang burung walet dipengaruhi oleh habitat mikro. Habitat mikro yang dimaksud adalah lingkungan di dalam gedung tempat walet beristirahat, bertelur, dan membesarkan anak-anak yang telah menetas. Habitat mikro bersifat setempat sehingga dapat dengan mudah dikondisikan sesuai kebutuhan 4 burung walet (Hakim, 2011)Kandungan sarang burung walet sebagai terapi mikronutrient. makronutrien menunjukkan bahwa masing-masing bagian dari sarang burung walet memiliki kandungan protein yang sangat tinggi yaitu diatas 60%. Mengacu pada hasil pengujian, kandungan protein tertinggi pada serabut dan yang paling rendah yaitu pada kaki. Sementara itu kandungan karbohidrat total pada bagian sarang burung tertinggi, yaitu pada kaki dan paling rendah pada serabut. Kandungan nitrit dalam sarang burung walet tertinggi pada bagian kaki dan terendah pada bagian serabut. Sarang burung walet memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda di setiap bagiannya. Kandungan protein dan karbohidrat sarang burung walet sebagai komponen makronutrient utama, memiliki kadar yang berbeda di setiap bagiannya. Bagian serabut sarang burung walet merupakan bagian yang memiiki kandungan protein tertinggi (75,07% ±0,05%) dengan karbohidrat terlarut (5,83% ±0,45%) sebagai monosakarida terbanyak dari pada bagian sarang lainnya.