dc.contributor.author | Aisyah Utami, Giani | |
dc.contributor.author | Kurniawan, Deny | |
dc.date.accessioned | 2022-06-06T04:01:21Z | |
dc.date.available | 2022-06-06T04:01:21Z | |
dc.date.issued | 2021-07-03 | |
dc.identifier.citation | AndrianiL, Sri Suhartin.2017. Analisis Banteri Coliform Pada Air Rendaman Tahu Yang di Jual di Pasar Sentral Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Karya Tulis Ilmiah. Kendari: Anonim. 2007. Food safety and foodborne illness. World Health Organization (WHO).http://www.who.int/mediac entre/factsheets/fs237 Arthur, 2010. Analisis Mikrobiologi Pada Makanan. Yogyakarta Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Badan Standarisasi Nasional. 2009. Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dalam Pangan. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta Bintoro, P. A. (2018). Pembuatan tahu rumahan khas Ledok kulon. jurnal pemberdayaan : publikasi hasil pengabdian keepada masyarakat, 1(2), 245-252. Chandra, B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC Dwidjoseputro, D. 2010. Dasar – Dasar Mikrobiologi. KDT Jakarta: Perpustakaan Nasional. Fajriansyah, F. (2017). Kondisi Industri Tahu Berdasarkan Hygiene dan Sanitasi Di Kota Banda Aceh. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 2(2), 149-154.. Hermawan. 2018. Uji Bakteri Fecal Coliform Pada Cincau Hitam Yang Berada di Pasar Segiri Samarinda. Naskah Publikasi. Kalimantan Timur: Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan dan Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur | id_ID |
dc.identifier.uri | https://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/2361 | |
dc.description.abstract | Tahu merupakan bahan makanan yang bahan dasarnya terbuat dari kedelai yang memiliki kandungan proteinnya yang tinggi. Tahu memiliki sifat mudah untuk rusak. Pada kondisi normal ( suhu kamar ) daya tahannya saja hanya sekitar 1-2 hari saja. Diatas batasan tersebut tahu akan menjadi asam dan terjadi perubahan warna, tekstur maupun rasa sehingga tidak layak untuk di konsumsi. iketahui tahu juga memiiliki kelemahan, yaitu memiliki kandungan air yang tinggi hingga menyebabkan tahu mudah rusak karena ditumbuhi oleh mikroba. Tujuan dari perendaman tahu ialah untuk menjaga kelembaban serta kebersihannya. Namun, seringkali jika di diamkan terlalu lama air berubah menjadi asam dan mempengaruhi kondisi tahu. Meski air rendaman tahu telah ditiriskan, bagian dalam tahu tetap masih mengandung sedikit air yang berasa asam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bakteri fecal coliform pada air rendaman tahu yang dijual pedagang Pasar Baqa Samarinda Seberang, Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif, deskriptif adalah dimana peneliti menggambarkan secara langsung untuk mengetahui ada atau tidaknya kontaminasi bakteri fecal coliform pada sampel air rendaman tahu yang akan dijual di Pasar Baqa Samarinda Seberang. Dengan melakukan uji MPN. Populasi dari penelitian ini adalah 7 tempat penjual tahu dari 5 tempat produksi tahu yang dijual di Pasar Baqa Samarinda Seberang. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah 5 sampel air rendaman tahu. Metode pengambilan sampel ini dengan menggunakan metode total sampling, dengan mengambil semua sampel yang ada di daerah Pasar Baqa Samarinda Seberang. Hasil dari penelitian menunjukkan keseluruhan sampel positif mengandung bakteri fecal coliform | id_ID |
dc.language.iso | id | id_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur | id_ID |
dc.subject | Tahu | id_ID |
dc.subject | fecal coliform | id_ID |
dc.subject | Air Rendaman | id_ID |
dc.title | Identifikasi Bakteri Fecal Coliform pada Air Rendaman Tahu Pedagang Pasar Baqa Samarinda Seberang | id_ID |
dc.title.alternative | Identification of fecal coliform bacteria on tofu soak water of Baqa market merchants in Samarinda Seberang | id_ID |
dc.type | Skripsi | id_ID |