dc.description.abstract | Latar Belakang: Kekerasan dalam hubungan pacaran termasuk dalam bentuk penyimpangan dalam remaja yang kasusnya sering terjadi, tetapi terkadang korban bahkan pelakunya sendiri tidak menyadari (Linayaningsih, Savitri dan Sugiarti, 2015). Menurut lembar fakta Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan tahun 2018, kekerasan dalam pacaran menempati urutan ketiga sebanyak 1.873 kasus dan di tahun 2019 ini kekerasan dalam pacaran mengalami peningkatan menjadi 2.073 kasus. Pengalaman kekerasan di masa lalu bisa saja menjadi faktor kekerasan dalam pacaran, Anggoro (2013) mengatakan bahwa ketika seorang anak pernah mengalami atau
menyaksikan kekerasan yang dilakukan oleh keluarganya, maka sangat berpotensi bagi anak tersebut untuk melakukan tindakan kekerasan pada saat dia dewasa.
Tujuan: Untuk mengetahui adanya hubungan antara riwayat kekerasan di dalam keluarga dengan prilaku kekerasan dalam pacaran.
Metode: penelitian ini menggunakan rancangan penelitian jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik Cross Sectional. Dengan jumlah responden yaitu sebanyak 572 responden dengan 286 responden laki-laki dan 286 responden perempuan. Variabel yang teliti adalah riwayat kekerasan di dalam keluarga dan peneliti menggunakana uji Rank Spearman untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel dengan prilaku kekerasan dalam hubungan pacaran.
Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian yang didapatkan nilai P-value 0.010 < dari (0.05) yang artinya ada hubungan antara riwayat kekerasan di dalam keluarga dengan prilaku kekerasan di dalam pacaran, dan di dapatkan nilai Corelasi 0.107 yang artinya lemahnya corelasi antara riwayat kekerasan di dalam keluarga dengan prilaku kekerasan di dalam pacaran, dan bisa di tarik kesimpulan bahwa Ha pada penelitian di terima. | id_ID |