Formulasi dan Uji Aktivitas Lotion Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Kelakai (Stenochlaena palustris (BURM.F) BEDD) dengan Menggunakan Pendekatan Analisis Spektrofotometri UV-Vis
Abstract
Latar belakang: Kelakai (Stenochlaena palutris (BURM.F) BEDD) merupakan tumbuhan
khas lahan rawa yang tumbuh subur di Kalimantan. Kandungan metabolit sekunder yang
terkandung pada daun Kelakai salah satunya adalah senyawa flavonoid. Senyawa
flavonoid memiliki gugus kromofor yang dapat menyerap sinar UV dengan kuat, baik
pada UVA maupun UVB sehingga dapat berpotensi sebagai tabir surya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengetahui aktivitas tabir
surya pada sediaan lotion ekstrak etanol daun Kelakai.
Metode: Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini berupa metode
eksperimental yang bertujuan untuk membuat formulasi ekstrak daun Kelakai dengan
konsentrasi 1%, 2% dan 3%. Dilanjutkan dengan pengujian fitokimia ekstrak yang
meliputi uji fenol, tanin dan flavonoid. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan lotion yang
meliputi uji organoleptis, uji pH, uji tipe sediaan, uji daya sebar, uji viskositas, uji stabilitas
sediaan, uji iritasi, uji keberterimaan serta uji aktivitas sediaan lotion menggunakan alat
spektrofotometri UV-Visibel.
Hasil: Pada penelitian formulasi ini lotion yang dihasilkan berwarna hijau kekuningan,
berbentuk semi padat, memiliki bau khas daun dan homogen, semua sediaan lotion
memiliki tipe emulsi minyak dalam air (m/a), pH 6-8, stabillitas sediaan lotion tidak terjadi
pemisahan, nilai SPF dari sediaan lotion tersebut adalah 11,005; 19,694; dan 28,827.
SPF tertinggi pada sediaan lotion ini adalah pada konsentrasi 3% dengan kategori
proteksi ultra yaitu 28,827.
Kesimpulan: Ekstrak etanol daun Kelakai dengan konsentrasi ekstrak 1%, 2%, dan 3%
dapat diformulasikan menjadi sediaan lotion tabir surya.
Kata Kunci: SPF, Flavonoid, Gugus Kromofor, Sinar UV