Hubungan Harga Diri dengan Tingkat Depresi Ibu Postpartum di PUSKESMAS Trauma Center Samarinda

Abstract

Latar Belakang: Didapatkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2011 yang menyatakan bahwa terdapat kejadian untuk kasus depresi postpartum di beberapa negara yaitu di Vietnam (19,4%), Dominika (3%), dan Kolumbia (13,6%), Global prevalensi depresi pascapersalinan yang telah diperkirakan 100-150 per 1000 kelahiran. (WHO, 2017). Ibu dengan harga diri rendah berakibat moderat untuk dapat mengalami depresi pascapartum (Stewart et al, 2003). Didapatkan data pada saat Pra Survey di Puskesmas Trauma Center Samarinda, ibu postpartum dengan harga diri rendah sebanyak 3 ibu dan dengan depresi sebanyak 8 ibu dengan depresi. Berdasarkan dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan Harga Diri Dengan Tingkat Depresi Postpartum di Puskesmas Trauma Center Samarinda. Tujuan: Untuk mengetahui adanya Hubungan antara Harga Diri dengan Tingkat Depresi Ibu Postpartum di Puskesmas Trauma Center Samarinda. Metode: Menggunakan penelitian deskritif untuk mengetahui adanya hubungan dengan menggunakan teknik pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 165 responden. Menggunakan teknik sampling total sampling sehingga didapatkan sampel yang digunakan sebanyak 165 responden. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini ialah Uji Chi Square. Hasil: Hasil analisis bivariat antara Hubungan Harga Diri dengan Tingkat Depresi Ibu Postpartum di Puskesmas Trauma Center Samarinda menggunakan analisa data Chi-Square menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara harga diri dengan tingkat depresi ibu postpartum di Puskesmas Trauma Center Samarinda yaitu P Value : 0,001. Kesimpulan: Dari hasil analisa variabel ditemukan adanya suatu hubungan antara harga diri dengan tingkat depresi ibu postpartum di Puskesmas Trauma Center Samarinda. Disarankan ibu memahami perubahan psikologis dalam menjalani fungsi reproduksinya.