dc.description.abstract | Latar belakang: Stunting didefinisikan sebagai suatu masalah gizi yang terjadi pada anak menyebabkan penghambatan perkembangan pada balita atau anak. Anak-anak yang didefinisikan mengalami stunting apabila tinggi badan anak kurang dari 2 standar deviasi (<2SD) atau berada di bawah standar pertumbuhan anak. (Rizky & Sigit, 2019)
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan jarak kehamilan ibu dengan kejadian stunting di PUSKESMAS harapan baru samarinda seberang.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskristif korelasi dengan jenis penelitian kuantitatif dan menggunakan teknik pendekatan sampling cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah orang tua yang memiliki balita (1-5 tahun), mampu berbahasa Indonesia, yang berkunjung di posyandu wilayah kerja PUSKESMAS Harapan Baru Samarinda Seberang dengan jumlah responden sebanyak 70 responden. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji Chi-square untuk dengan skala ordinal.
Hasil Penelitian: Dari total 70 responden, yang memiliki jarak kehamilan <2 tahun yaitu sebanyak 34 responden (48,6%), dan yang memiliki jarak kehamilan >2 tahun sebanyak 36 responden (51,4%). Balita yang mengalami stunting ada 28 responden (40%), dan
yang tidak mengalami stunting sebanyak 42 responden (60%). Hasil uji yang dilakukan dengan menggunakan rumus chi-square dengan taraf signifikan α = 0% dengan nilai p = 0,002.
Kesimpulan: Terdapat Hubungan antara Jarak Kehamilan dengan kejadian Stunting di PUSKESMAS Harapan Baru Samarinda Seberang dengan nilai p-value=0,002 < 0,05, sehingga HO di tolak. | id_ID |