dc.identifier.citation | Roglic, G. (2016). WHO Global report on diabetes: A summary. International Journal of Noncommunicable Diseases, 1(1), 3. Nasution, F., Andilala, A., Siregar, A. A., & Safrina, S. (2020). Edukasi Pencegahan Risiko Diabetes Melitus Pada Masyarakat di Pematang Bandar Simalungun. Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI), 2(2), 35-42. Wardhani, N. S. S. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien Diabetes Mellitus tipe 2 dengan gangguan Integritas jaringan (Doctoral dissertation, STIKes Insan Cendekia Medika Jombang). Wardhani, N. S. S. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien Diabetes Mellitus tipe 2 dengan gangguan Integritas jaringan (Doctoral dissertation, STIKes Insan Cendekia Medika Jombang). IDF, I. (2019). Personal data—the medical profile. Pusdatin, Kemenkes, (2020). Diabetes melitus. Rahmawati, F., Tarigan, A. H. Z., Fitri, E. Y., & Nugroho, I. P. (2019, October). HUBUNGAN SLEEP HYGIENE TERHADAP KUALITAS TIDUR PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2. In Proceeding Seminar Nasional Keperawatan (Vol. 5, No. 1, pp. 1-5). Kurniawaty, E., & Yanita, B. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Melitus tipe II. Jurnal Majority, 5(2), 27-31. Care, D. (2019). Standards of medical care in diabetes 2019. Diabetes Care, 42(Suppl 1), S124-138. Smeltzer, S.C dan B,G Bare. 2015. Baru Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC Zhang, Y., Pan, X. F., Chen, J., Xia, L., Cao, A., Zhang, Y., ... & Pan, A. (2020). Combined lifestyle factors and risk of incident type 2 diabetes and prognosis among individuals with type 2 diabetes: a systematic review and meta-analysis of prospective cohort studies. Diabetologia, 63(1), 21-33. Pakha, D. N., & Putra, S. E. PENTINGNYA PATUH PENGOBATAN DIABETES MELITUS DAN KOMPLIKASI. BUKU SAKU DIABETES MELITUS UNTUK AWAM, 21. Federation, I. D. (2017). IDF diabetes atlas 8th edition. International Diabetes Federation, 905-911. Decroli, E. (2019). Diabetes Melitus Tipe 2. Padang: Pusat Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, 1-52. Indonesia, P. E. (2015). Pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. Pb. Perkeni. Marilynn, E. Doenges Nursing Care Plan, Edition 8 PPNI DPP SDKI Pokja Tim, 2018. Standar Diagnosia Keperawatan Indonesia Edisi 1 : Jakarta: DPP PPNI PPNI DPP SIKI Pokja Tim, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1 : Jakarta: DPP PPNI PPNI DPP SLKI Pokja Tim, 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1 : Jakarta: DPP PPNI Arlina, Z. (2021). PENGARUH TERAPI REIKI TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA TERATAI PALEMBANG TAHUN 2017. Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, 11(22), 119-126. SEPTIAWAN, TAUFIK (2016).PENGARUH SELF REIKI DAN SLOW DEEP BREATHING TERHADAP NILAI TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMPING II YOGYAKARTA Susanti, A., Rohmawati, D., & Muladi, A. (2019). Efektifitas Penggunaan Metode Smart Energy (REIKI) Sebagai Alternatif Preventif Hyperglikemia Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Husada Mahakam: Jurnal Kesehatan, 9(2), 28-41. | id_ID |
dc.description.abstract | Menurut WHO (2016) Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Organisasi Internasional Diabetes Federation (IDF) (2019) memperkirakan sedikitnya terdapat 436 juta orang pada usia 20-70 tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama. Jika diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, IDF memperkirakan prevalensi diabetes di tahun 2019 yaitu 9% pada perempuan dan 9,65% pada laki-laki. Prevalensi diabetes diperkirakan akan meningkat seiring penambahan umr penduduk menjadi 19,9% atay 111,2 juta orang pada umur 65-79 tahun. Angka diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045.1.Metode Wawancara a.Wawancara b.Menanyakan identitas c.Menanyakan Riwayat penyakit sekarang, dahulu, dan Riwayat keluarga. 2.Obeservasi / Monitor a.Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi b.Dokumentasi laporan asuhan keperawatan 3.Instrumen Pengumpulan data Adalah alat yang di gunakan pada saat melakukan proses asuhan keprawatan yaitu :, alat cek GDS, Tensi meter, Stetoskop, Timer. Setelah melakukan TTV, dilanjutkan dengan pemeriksaan gula darah, lalu Tindakan terapi, dan pengecekan gula darah setelah terapi. Setelah dilakukan terapi reiki pada klien, Terbukti bahwa reiki dapat menurunkan kadar gula darah walaupun tidak signifikan, namun apabila klien melakukan dengan rutin, maka akan membantu menjaga kadar glukosa darah pada klien.Pengkajian Hasil pengkajian yang didapatkan pada pengkajian klien Ny. R menunjukkan adanya keluhan pada Ny. R, Keluhan utama pada klien adalah nyeri dan kesulitan pada malam hari. 2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperwatan yang muncul dari data pengkajian klien Ny. R ditegakkan 3 Diagnosa keperawatan yaitu : Nyeri akut, Defisit pengetahuan tentang DM, dan Risiko berat badan lebih. 3. Intervensi Keperawatan Intervensi yang di gunakan dalam kasus pada klien Ny. R pasien dirumuskan berdasarkan proritas masaalah dengan teori yang ada. Intervensi setiap diagnose dapat disesauikan kebutuhan pasien dan memperhatikan kondisi pasien serta kesanggupan keluarga dalam kerja sama, intervensi yang dilakukan oleh peneliti yaitu intervensi yang dilakukan secara mandiri. | id_ID |