Show simple item record

dc.contributor.authorSutan Malin Polawan, Syamsidar
dc.date.accessioned2023-05-29T01:13:35Z
dc.date.available2023-05-29T01:13:35Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.issn1978-838X
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/3227
dc.description.abstractKota Samarinda merupakan kota perbukitan dengan kemiringan 0–60%. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya longsor di daerah pemukiman padat penduduk. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan, bahwa batas kemiringan untuk pemukiman adalah 15°. Berdasarkan informasi BPBD Kota Samarinda, Selili merupakan daerah yang mengalami kejadian longsor paling banyak yakni Sembilan (9) kali longsor menimpa ±25 rumah warga. Data lapangan berupa pemetaan geologi untuk mengetahui; jenis batuan dan kemiringan batuan serta struktur geologi yang berkembang di Daerah Selili, perhitungan derajat kemiringan lereng dan pengambilan data mekanika batuan dengan cara pemboran inti berupa core dianalisa melalui laboratorium mekanika batuan untuk mengetahui nilai Index Propertis Batuan dan Nilai Kuat Geser Langsung. Hasil dari pemetaan geologi diketahui bahwa batuan penyusun Daerah Selili terdiri dari perselingan batupasir dan batulempung dengan dominasi batulempung kemiringan 40°–60°. Struktur geologi pengontrol Perbukitan Selili adalah Left Revers Slip Fault, Rickard 1972. Berdasarkan perhitungan kemiringan lereng daerah Selili di lapangan berkisar 45°–50 °. Data analisa Laboratorium Mekanika Batuan tersebut digunakan dalam analisa kestabilan lereng dengan menggunakan software Slide 6.0 dengan Nilai Faktor Keamanan (FK) 1,127, dimana merupakan nilai ambang batas keruntuhan suatu daerah, gaya beban agak sedikit lebih besar dibadingkan dari pada gaya penahan. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.22/PRT/M/2007 tentang Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor, bahwa daerah dengan kemiringan lereng lebih dari 40° masuk dalam kelas curam atau Zona Berpotensi Longsor Tipe B. Berdasarkan Permen dan hasil penelian ini, diharapkan menjadi contoh dalam merancang suatu kawasan perkotaan dari segi kebencanaan.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherBalitbangda Kabupaten Kutai Kartanegaraid_ID
dc.relation.ispartofseriesJurnal Gerbang Etam;https://ejurnal.balitbangda.kukarkab.go.id/index.php/gerbangetam/article/view/148
dc.subjectSeliliid_ID
dc.subjectLongsorid_ID
dc.subjectErosiid_ID
dc.subjectKemiringan Lerengid_ID
dc.titlePengenalan daerah rentan gerakan tanah studi kasus kestabilan lereng kawasan seliliid_ID
dc.title.alternativeIdentification susceptible area of land movement case study slope stability in the region seliliid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record