Analisis Praktik Klinik Keperawatan Jiwa pada Ibu W dengan Intervensi Inovasi Terapi Murottal Qur’an terhadap Penurunan Tanda dan Gejala Halusinasi Pendengaran di Yayasan Joint Adulam Ministry Samarinda (JAMS) pada Tahun 2022
Abstract
Pendahuluan:Skizofrenia merupakan kerusakan pada proses pikir, ditandai oleh gejala negative dan gejala positif. Gejala positif terbanyak pada pasien skizofrenia adalah halusinasi. Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respon panca indra terhadap sumber yang tidak nyata. Pendekatan spiritual sebaiknya diberikan untuk mengurangi gejala halusinasi. Murottal Qur’an digunakan karena merupakan salah satu terapi modalitas yang memberikan efek rileks, tenang dan nyaman serta dapat menurunkan tanda dan gejala halusinasi
Tujuan: Dalam penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis pemberian terapi murottal Qur’an terhadap penurunan tanda dan gejala halusinasi pendengaran di Yayasan Joint Adulam Ministry Samarinda (JAMS) Pada Tahun 2022
Metode : Dalam analisis praktik klinik ini menggunakan studi kasus dengan pre test dan post test berdasarkan pencapaian kriteria hasil pada Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Sampel dalam studi kasus ini yaitu 1 klien dengan halusinasi pendengaran di Yayasan Joint Adulam Ministry Samarinda (JAMS) dan diberikan terapi generalis selama 4 hari yang terdiri dari menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain, melakukan aktivitas terjadwal dan minum obat secara teratur serta pemberian terapi Murottal Qur’an dengan durasi 11 menit sebanyak 6 kali selama 6 hari
Hasil: Dalam penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini ditemukan bahwa pemberian terapi Murottal Qur’an selama 6 hari pada pasien Ibu W didapatkan perubahan penurunan tanda dan gejala halusinasi seperti pasien mulai mampu menunjukkan perilaku asertif seperti bisa membedakan mana yang nyata dan tidak, klien mengatakan tidak lagi mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya, klien mampu mengontrol halusinasi, tidak ditemukan klien senyum dan berbicara sendiri, gelisah berkurang, kontak mata ada, serta klien lebih nyaman, tenang, klien mampu berkonsentrasi, dan klien kooperatif.
Kesimpulan: pemberian terapi Murottal Qur’an dalam studi kasus ini membuktikan bahwa terapi dapat dilakukan pada penderita halusinasi pendengaran dan mampu membantu pasien merasa lebih rileks dan tenang serta mampu menurunkan tanda dan gejala halusinasi.