Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Depresi pada Siswa Sma Selama Pandemi COVID-19 di Samarinda
Abstract
Latar Belakang : Virus corona adalah anggota dari sekelompok besar virus yang dapat membahayakan manusia atau hewan. Gejala infeksi saluran pernapasan mulai dari flu biasa hingga yang lebih serius akan terlihat pada orang yang tertular virus. Karena pandemi COVID-19, semua anak harus belajar secara daring. Perubahan dalam cara hidup seseorang dan adaptasi baru dihasilkan dari kebutuhan ini. Kondisi psikologis negatif seperti kecemasan, stres, dan bahkan depresi sangat umum terjadi pada remaja. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan mental setiap remaja, salah satunya adalah menurunnya atau meningkatnya dukungan keluarga. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dukungan keluarga dan depresi mempengaruhi siswa SMA di Samarinda selama pandemi COVID-19. Metode : Desain penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Menggunakan Sampel Rumus Slovin sebanyak 1004 siswa SMA usia 14-18 tahun. Dengan menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory II (BDI-II) dan Familly Support Questioner (FSQ). Analisis statistik menggunakan Spearman Rho. Hasil : Berdasarkan hasil uji korelasi spearman di peroleh nilai signifikan >0,05 p = 0,017, maka hubungan dan correlation coefficient 0,597. Hal ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara hubungan antara dukungan keluarga dengan depresi pada siswa SMA selama pandemi covid-19 di Samarinda. Kesimpulan : Tidak adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan depresi pada siswa SMA selama pandemi covid-19 di Samarinda.