Analisis Praktik Klinik Keperawatan dengan Intervensi Relaksasi Benson dan Kombinasi Aromaterapi Pappermint untuk Menurunkan Tingkat Nyeri pada Pasien Post Operasi Benign Prostate Hyperplasia (BPH) di Margomulyo
Abstract
Latar Belakang: Pembesaran prostat jinak adalah suatu penyakit degeneratif yang sering ditemukan pada pria, pembesaran kelenjar prostat mengakibatkan terjadinya gangguan miksi dan aliran urin Menurut World Health Organization (WHO) ditemukan 70 juta kasus penyakit degenarif yang dimana salah satunya adalah BPH yang terjadi pada laki-laki yang berusia diatas 50 tahun. Dari sumber Global Cancer Observatory pada tahun (2018) terdapat 1.276.106 kasus baru prostat yang telah dilaporkan dari seluruh dunia dan prevalensi lebih tinggi pada negara maju. Provinsi Bali penyakit BPH diperkirakan 88.500 orang. Tujuan penelitian: Menganalisis intervensi relaksasi benson dan kombinasi aromaterapi peppermint untuk mengurangi tingkat nyeri pada pasien post operasi BPH. Metode Penelitian: Intervensi dilakukan selama 3 hari secara kontinyu. Terapi relaksasi benson dan kombinasi aromaterapi peppermint diaplikasikan selama kurang lebih 15 menit dengan menggunakan standar operasional prosedur (SOP). Hasil Penelitian: Terdapat penurunan nyeri post operasi pada pasien BPH setelah diberikan terapi relaksasi benson dan kombinasi aromaterapi peppermint selama 3 hari, dari nyeri skala 5 (sedang) menjadi skala 2 (ringan). Kesimpulan: Hasil analisis menunjukkan bahwa terapi relaksasi benson dan kombinasi aromaterapi peppermint efektif dalam menurunkan tingkat nyeri pada pasien post operasi BPH.