dc.description.abstract | Limbah plastik pada saat masih menjadi permasalahan yang sulit diatasi oleh Indonesia bahkan dunia dikarenakan sampah platik biasanya digunakan sekali pakai yang menyebabkan terus meningkatnya sampah plastik di TPA (tempat pembuangan akhir). Hal pertama yang dilakukan adalah survey lapangan dan studi literatur. Hasil survey dilapangan dan studi literatur menjadi tujuan pembuatan mata pisau model yang berbeda dari sebelumnya. Dari perbandingan model sistem mata pisau relatif sama, dilihat dari analisis mata pisau terbaru yaitu sudut 30° dan 60° dapat dilihat hasil banyaknya kapasitas dan hasil ukuran cacahan yang dikeluarkan. Jenis sampah yang dicacah botol plastik dan tutup botol PET atau PETE (Polyethylene Terephthalate), dan kantong plastik LDPE (low density polyethylene). Untuk mata pisau sudut 30° hasil yang dikeluarkan untuk botol plastik 1.8 kg/jam, tutup botol 0.780 kg/jam, dan untuk kantong plastik tidak ada kapasitas karena kantong plastik terlilit pada mata pisau. Untuk mata pisau ini cenderung hanya menjepit limpah plastik dikarenakan sudutnya tidak terlalu runcing atau cenderung lebih tumpul. Sedangkan mata pisau sudut 60° hasil yang dikeluarkan untuk botol plastik 1.5 kg/jam, tutup botol 1.3 kg/jam, dan kantong plastik 0.200 kg/jam. Dapat dilihat kapastis terbanyak dihasilkan oleh mata pisau sudut 60° dikarenakan memiliki sudut ketajaman yang lebih baik untuk menggunting atau menyobek limbah plastik menjadi serpihan yang lebih kecil. | id_ID |