UJI PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI DAUN KOKANG (LEPISANTHES AMOENA (HASSK.) LEENH.) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Abstract
Pendahuluan: Acne vulgaris, juga dikenal sebagai jerawat, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan kelainan seperti komedo, pustula, papula, nodul, dan jaringan parut. Hal ini disebabkan oleh peradangan folikel pilosebaceous. Suku Dayak Tunjung, daun kokang (Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh.) digunakan dalam mengalahkan berbagai masalah kulit termasuk menghilangkan bintik-bintik gelap di wajah, memulihkan bekas luka karena cacar dan memperbaiki bekas luka kulit pecah. Daun kokang diolah menjadi bubuk dingin (pupur) untuk merawat kulit dan daun kokang juga dapat digunakan untuk mengobati kulit berjerawat.
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri konsentrat etanol dan bagian n-heksana daun kokang (Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, menggunakan ekstrak etanol dan fraksi n-heksana daun kokang (Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh.) untuk menentukan perbedaan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan mengetahui konsentrasi minimum ekstrak etanol dan fraksi n-heksana pada daun kokang (Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh.) untuk menghentikan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Metode: Penelitian dilakukan dengan menguji zona hambat bakteri dan uji anova atau kruskal wallis
Hasil: Ekstrak etanol daun kokang dengan kosentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% serta fraksi n-heksan daun kokang dengan kosentrasi 100% memiliki dapat menghambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan kategori lemah tetapi fraksi n-heksan daun kokang kosentrasi 20%,40%, 60% dan 80% tidak memiliki efek dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus.