ANALISIS DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN HIPERTENSI DENGAN KOMPLIKASI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD ABDOEL WAHAB SJAHRANIE KOTA SAMARINDA
Abstract
Latar Belakang: Hipertensi menurut American Heart Association (AHA) adalah meningkatnya tekanan darah sistolik sebesar ≥ 130 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥80 mmHg. Hipertensi beresiko menimbulkan berbagai macam penyakit lainnya yaitu gagal jantung, jantung koroner, penyakit ginjal dan stroke, sehingga penanganannya harus segera dilakukan sebelum komplikasi dan akibat buruk lainnya terjadi seperti dapat menurunkan umur harapan hidup penderitanya. Hipertensi mengalami peningkatan di setiap tahunnya, dimana kunci utama pasien hipertensi dikatakan berhasil dalam pengobatannya adalah melalui pemilihan obat dan penggunaan obat. Pemberian obat dikatakan gagal apabila pemilihan obat dan penggunaan obat tersebut tidak sesuai dengan kondisi penderita dan dapat memicu terjadinya Drug Related Problems (DRPs). Berdasarkan penelitian sebelumnya menemukan bahwa Drug Related Problems (DRPs) yang paling sering terjadi pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit, yaitu Interaksi obat, indikasi tanpa obat, pemilihan obat tidak tepat, efek obat tidak optimal, kombinasi obat tidak tepat, underdose, overdose, obat tanpa indikasi dan Adverse Drug Reaction (ADR).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengobatan dan mengetahui profil Drug Related Problems (DRPs) hipertensi dengan komplikasi pada pasien rawat jalan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Kota Samarinda.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental yang dilakukan secara retrospektif dengan melihat rekam medis pasien hipertensi dengan komplikasi. Menggunakan teknik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Pengambilan data diambil pada bulan Januari 2021-September 2022.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat pada pasien hipertensi dengan komplikasi di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Kota Samarinda ini terjadi berdasarkan dua kategori Drug Related Problems (DRPs), yaitu interaksi obat-obat dengan jumlah kasus sebesar 17 kasus (68%) dan obat diindikasi tetapi tidak diterapi sebesar 8 kasus (32%).