AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SECARA IN-VIVO EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KELUBUT ( Passiflora foetida L.) DARI KOTA SAMARINDA
Abstract
Latar Belakang : Salah satu tumbuhan obat yang di percaya sebagai pengobatan antinflamasi yaitu Kelubut (Passiflora foetida L.). Tumbuhan kelubut banyak terdapat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah. Adapun komposisi senyawa kimia utamaya meliputi alkaloid, fenol, glikosida, flavonoid dan senyawa sianogenik. Flavonoid menunjukkan lebh dari seratus macam bioaktivitas antara lain antipiretik, analgesik dan antinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktvitas antiinflamasi pada pada ekstrak daun kelubut (Passiflora foetda L.) terhadap mencit (Mus musculus).
Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan rancangan The Pretest and Postest Control Group Design dengan 5 kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak etil asetat daun kelubut dengan 3 dosis. Sebelum diberi perlakuan, tiap kelompok perlakuan diinduksi karagenin dengan cara disuntikkan secara subplanar pada bagian telapak kaki kiri mencit. Kemudian udem berkembang cepat dan bertahan selama 6 jam. Setelah diinduksi karagenin ditunggu selama 30 menit dan diukur volume udemnya tiap 30 menit sampai 120 menit.
Hasil : Berdasarkan hasil persen inhibisi semua kelompok ekstrak etil asetat daun kelubut memiliki aktivitas antiinflamasi, namun kemampuan yang dihasilkan berbeda – beda. Persen penghambatan inflamasi oleh ekstrak etil asetat pada dosis 250mg/KgBB, dosis 125mg/KgBB dan dosis 62,5 mg/KgBB berturut turut adalah 92,78% ; 91,76% ; 84,61%.
Kesimpulan : Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa kelompok ekstrak etil asetat daun kelubut dengan dosis 250 mg/KgBB memiliki aktivitas penghambatan inflamasi yang paling besar dibandingkan dengan dosis 125 mg/KgBB dan 62,5 mg/KgBB.