PENELUSURAN AKTIVITAS JAMUR LINGZHI SEBAGAI ANTIBIOFILM PSEUDOMONAS AERUGINOSA SERTA KHASIATNYA TERHADAP INFEKSI LUKA YANG DIAKIBATKAN OLEH BIOFILM
Abstract
Latar Belakang: Salah satu sumber utama infeksi adalah biofilm yang berkembang pada permukaan mukosa rongga tubuh. Karena mikroorganisme pembentuk biofilm lebih resisten terhadap obat antimikroba daripada sel individual, maka mengobati infeksi pembentuk biofilm menjadi tantangan tersendiri. Alhasil penyakit yang terkait dengan biofilm meningkatkan beban keuangan negara. Pseudomonas aeruginosa adalah salah satu bakteri yang sering dikaitkan dengan infeksi luka. Bakteri ini membentuk koloni pada inang dan menggunakan biofilm untuk memperpanjang hidupnya, yang menghambat proses penyembuhan luka. Salah satu tanaman yang dapat mencegah Pseudomonas aeruginosa, bakteri yang ditemukan di Kalimantan, membentuk biofilm adalah jamur lingzhi.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan konsentrasi yang tepat untuk menekan biofilm dan untuk menilai aktivitas antibiofilm dari ekstrak etanol jamur Lingzhi terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode mikrodilusi cair dengan mikroplat untuk menghasilkan data kuantitatif mengenai aktivitas penghambatan antibiofilm Ganoderma lucidum (Ekstrak Jamur Lingzhi) terhadap biofilm Pseudomonas aeruginosa dengan konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,5%, dan 1%, dengan kloramfenikol sebagai kontrol positif, serta mengaplikasikan teknik pengamatan pada luka sayatan yang diinduksi oleh biofilm pada mencit.
Hasil: Temuan ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol jamur Lingzhi menghambat biofilm Pseudomonas aeruginosa dengan dosis 0,125%, 0,25%, 0,5%, dan 1%. Dengan penghambatan 51,11% pada fase menengah (24 jam) dan penghambatan 54,20% pada fase pematangan (48 jam), konsentrasi 0,125% ditentukan sebagai MBIC50. Selanjutnya, ekstrak kental Jamur Lingzhi menunjukkan kemampuannya untuk meningkatkan penyembuhan luka akibat pembentukan biofilm.