EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT KOTA SAMARINDA PADA PERIODE JANUARI 2021 - JUNI 2022
Abstract
Latar Belakang: Pneumonia adalah penyakit infeksi pada parenkim yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme (Mackenzie, G., 2020). Prevalensi kejadian pneumonia di provinsi Kalimantan Timur mencapai 1,82% pada tahun 2018, menurut diagnosis oleh Tim Tenaga kesehatan (Tim Riskesdas 2018, 2019). Pengobatan utama untuk pasien pneumonia adalah antibiotik, sehingga perlu untuknya memantau penggunaan antibiotik sebagai upaya pengendalian kejadian resistensi antibiotik. Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik terhadap pasien pneumonia.
Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan ringkasan pola dan efektivitas penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia yang dirawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Samarinda antara Januari 2021 dan Juni 2022.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik pengambilan datanya secara retrospektif bersumber dari data rekam medik selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Analisis kualitas penggunaan antibiotik dilakukan berdasarkan metode gyssens.
Hasil Penelitian : Pada penelitian ini didapatkan hasil penggunaan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah Levofloxacin 750mg (31,25%), bersama berdasarkan hasil analisis penggunaan antibiotik berdasarkan alur gyssens diketahui terdapat penggunaan yang tidak rasional, didapatkan pengguaan yang termasuk dalam kategori IVC sebanyak 6,25%, kategori IIIA sebanyak 6,25%, kategori IIIB sebanyak 15,63%, kategori IIB sebanyak 6,25%, bersama penggunaan antibiotik yang tepat/rasional adalah 65,63%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan antibiotik di Instalasi rawat inap pada pasien pneumonia di Instansi Rawat Inap Rumah Sakit Kota Samarinda pada periode Januari 2021-Juni 2022 adalah rasional.