AKTIVITAS ANTIDIARE SECARA IN VIVO EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN BOPOT (Tabernaemontana divaricata) DARI KECAMATAN TENGGARONG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR
Abstract
Diare merupakan manifestasi patologis dari gangguan saluran pencernaan, yang ditandai oleh konsistensi tinja yang cair dan jumlah pengeluarannya sekitar empat sampai lima kali per hari. Tujuan dari studi ini adalah menilai efek antidiare dan menentukan dosis ekstrak daun bopot (Tabernaemontana divaricata) yang efektif dalam mengatasi gejala diare. Penelitian ini melibatkan metode eksperimental dengan 15 mencit jantan yang terbagi ke dalam 5 kelompok. Seluruh kelompok diinduksi dengan minyak jarak. Kelompok kontrol negatif menerima Na-CMC 0,5%, sementara kelompok perbandingan diberi loperamid 2 mg. Ekstrak etil asetat daun bopot diberikan pada dosis 250 mg/kgBB, 125 mg/kgBB, dan 62,5 mg/kgBB. Evaluasi aktivitas antidiare dikerjakan dengan menggunakan cara protektif indikator berat tinja, frekuensi diare, dan konsistensi feses. Studi yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun bopot efektif mengatasi diare pada mencit, terutama pada dosis 62,5 mg/kgBB, diikuti oleh dosis 125 mg/kgBB dan 250 mg/kgBB. Analisis statistik menegaskan adanya perbedaan signifikan antara kelompok eksperimen. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat daun bopot mempunyai efek antidiare pada mencit jantan (Mus musculus).