dc.identifier.citation | Belbase, A dkk. 2017. Antibiotic resistance and biofilm production among the strains of Staphylococcus aureus isolated from pus/wound swab samples in a tertiary care hospital in Nepal’, Annals of Clinical Microbiology and Antimicrobials. BioMed Central, 16(1), p. 15. D.K. Amalia. 2013. Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Staphylococcus aureus terhadap Amoxicillin dari Sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE) Penderita Mastitis Di Wilayah Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Sain Veteriner. Dewi, M., Darmawi, D., & Helmi, T. Z. (2020). Aktivitas Antibiotik terhadap Biofilm Staphylococcus aureus Isolat Preputium Sapi Aceh (Antibiotic 27 Activities To Staphylococcus aureus Biofilms Of Aceh Cattle Preputium Isolate). Jurnal Sain Veteriner, 38(1), 1. Harbome J.B. 1987. Metode Fitokimia. Terjemahan: Padmawinata. K dan Soediro I Institut Teknologi Bandung. Ikalinus, Robertino., Kayati Sri W., Luh Ni E.S. 2015. Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Batang Kelor (Moringa Olefera). Indonesia Medicus Veterinus 4(1) : 71-79 Jawetz, E., Melnick, J.L. and Adelberg, E.A. 2005. Mikrobiologi kedokteran. Buku 1. Jakarta : Penerbit Salemba Medika. Jurnal, 1(1), 68. Kartika R., Simanjuntak P. 2013. Uji Anti Kanker Kulit Kayu Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis) Terhadap Sel Leukimia L1210 Dalam Prosiding Seminar Nasional Kimia Universitas Mulawarman Samarinda. Komara L.L., Choesin D.N., Syamsudin T.S. 2016. Plant diversity after sixteen years post-coal mining in East Kalimantan Indonesia. Biodiversitas 17 (2): 531-538 Kuncahyo I dan Sanardi. 2007. Uji aktivitas antioksidan ekstrak belimbing wuluh (verroa bilimbi, L) Terhadap 1.1-diphenyl-2- Picrylhidrazyl (DPPH). Seminar National Teknologi Yogyakarta. Lawrence C. H. M. 1951. Taxonomy of Vascular Plants. New York : The MacMillan Company. Mahami, T. and Adu-Gyamfi, A. 2011. Biofilm-associated infections: public health implications. International Research Journal of Microbiology (IRJM) (ISSN: 2141-5463) Vol. 2(10) pp. 375-381. Melaponty D.P., Fahrizal, Manurung T. F. 2019. Keanekaragaman jenis Vegetasi Tegakan Hutan pada Kawasan Hutan Kota Bukit Senja Kecamatan Singkawang Tengah Kota Singkawang. Jurnal Hutan Lestari. 7(2): 893 - 904. Mogea J.P.M., Gandawidjaja D., Wiriadinata H., Nasution R.E., Irawati. 2001. Tumbuhan Langka Indonesia. Buku Seri Panduan Lapangan Pusat. Nofiani R. 2008. Artikel ulas balik: Urgensi dan mekanisme biosintesis metabolit sekunder mikroba laut. Jurnal Natur Indonesia 10(2):120- 125 Noorhidayah., Sidiyasa K., Ibnu H. 2006. Potensi Dan Keanekaragaman Tumbuhan Obat Di Hutan Kalimantan Dan Upaya Konservasinya. Jurnal Analisis Kebijakan kehutanan. Vol.3 No. 2 Prakash A. 2001. Antioxidant Activity. Medallion Laboratories: Analytical Progress, 19 (2): 1-4. Rosinta R. D., Yoza D., Sribudiani E. 2019. Karakteristik Habitat Dan Pola Distribusi Kulim (Scorodocarpus borneensis Becc.) Di Sepanjang Jalur Utama Patroli Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau. Jurnal Ilmu Kehutanan Faperta UR. Vol.3 No.2 Sriwahyuni I. 2010. Uji fitokimia ekstrak tanaman anting-anting (Acalypha Indica Linn) dengan variasi pelarut dan uji toksisitas menggunakan brine shrimp (artemia salina leach). Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim. Malang. Suriawiria U. 2000. Obat Mujarab Dari Pekarangan Rumah. Jakarta : Penerbit Papas Sinar Sinanti. Wiart C. 2001. Antimicrobial And Cytotoxic Compounds Of Scorodocarpus Borneensis And Glycosmis Calicola Tesis Faculty Of Science And Environmental Studies. University Putra Malaysia Kuala Lumpur. Winarsi., Hery M. S. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal. Penerbit Kanisius. Edisi 4-10 Juli 2012 No. 3464 Tahun XLII 2 Agroinovari Badan Litbang Pertanian. Yan Edward, D. N. 2015. Biofilm Pada Otitis Media Supuratif Kronik. Medical | id_ID |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Kulim (scorodocarpus borneensis becc) pada saat ini merupakan salah satu spesies yang sudah langka keberadaannya di hutan dalam kategori keterancaman biota. Kulim merupakan jenis pohon serbaguna yang seluruh bagian pohonnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Tujuan: Untuk mengetahui metabolit sekunder yang terkandung di dalam daun kulim dan aktivitas eradikasi biofilm staphylococcus aureus pada ekstrak daun kulim.
Metode: Pada penelitian ini menggunakan metode skrining fitokimia pada pengujian metabolit sekunder dan mikro dilusi pada pengujian eradikasi biofilm dari ekstrak daun kulim (scorodocarpus borneensis) terhadap bakteri staphylococcus aureus dan kontrol positif clindamycin.
Hasil: Daun Kulim mengandung metabolit sekunder yaitu Alkaloid, Flavonoid, Fenolik, Steroid, Terpenoid, Saponin dan Tanin serta memiliki aktivitas eradikasi biofilm staphylococcus aureus.
Kesimpulan: Ekstrak daun kulim (scorodocarpus borneensis) mengandung senyawa metabolit sekunder dan memiliki aktivitas eradikasi biofilm terhadap bakteri staphylococcus aureus. | id_ID |