Show simple item record

dc.contributor.authorMirawati, Mirawati
dc.date.accessioned2024-02-21T01:09:55Z
dc.date.available2024-02-21T01:09:55Z
dc.date.issued2020-06-25
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/3819
dc.description.abstractLatar Belakang: ASI Eksklusif adalah nutrisi yang sangat baik untuk di berikan kepada bayi karena hampir semua kandungan zat gizi yang terdapat pada ASI sangat baik untuk bayi (Yuliarti, 2010). Pemberian makanan pada anak sangat penting demi kelangsungan hidup dan perkembangan untuk mencapai tujuan SDG (Sustainable Development Goal) ASI memberikan banyak manfaat yang nyata bagi kehidupan pertama anak hingga setelahnya, dengan standar global, Pemerintah Indonesia, WHO dan UNICEF merekomendasikan ASI Eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan, dan di lanjutkan dengan makanan pendamping ASI serta terus menyusui anak hingga umur dua tahun atau lebih. Dukungan keluarga mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif dikarenakan lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang sangat berpengaruh terhdadap keberhasilan ibu menyusui, peran suami dan keluargapun akan menentukan kelancaran proses pengeluaran ASI yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi dan perasaan ibu (Septikasari, 2018). Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru Samarinda Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan Kuantitatif Korelasional dengan pendekatan Cross-sectional. Sampel pada penelitian ini ialah ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan yang berkunjung di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru Samarinda dengan jumlah sampel sebanyak 107 responden. Pengambilan Sampel menggunakan teknik Cluster Sampling. Dalam meneguji Hipotesis Peneliti menggunakan Analisis Uji Chi-Square. Hasil Penelitian: Berdasarkan data yang diperoleh pada saat penelitian dari 107 (100%) responden pemberian ASI terbanyak adalah tidak ASI Eksklusif sebanyak 71 ibu (66,4%), dan yang tidak memberikan ASI Eksklusif ada 36 ibu (33,6%). Status Sosial Ekonomi tinggi (>Rp2.868.082jt) sebanyak 61 ibu (57,0%) dan Status Sosial Ekonomi Rendah (<Rp2.868.082jt) ada 46 ibu (43,0%). Dukungan Keluarga tidak mendukung sebanyak 64 ibu (59,8%) dan Dukungan Keluarga Mendukung ada 43 ibu (40,2%). Hasil uji Chi-Square menunjukan hubungan antara status sosial ekonomi dengan pemberian ASI Eksklusif dengan (p-Value = 0,017<0,05. r = 0,353) hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif (p-Value = 0,006< 0,05. r = 0,321). Kesimpulan: Dari Hasil Analisa Terdapat Hubungan yang Signifikan antara Status Sosial Ekonomi dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru Samarinda.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectPenghasilanid_ID
dc.subjectDukungan Keluargaid_ID
dc.subjectASI Eksklusifid_ID
dc.titleHubungan antara Status Sosial Ekonomi dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 6-12 Bulan di POSYANDU Wilayah Kerja PUSKESMAS Harapan Baru Samarindaid_ID
dc.title.alternativeRelationship between Social Economic Status and Family Support with Exclusive Assessment in Babies Aged 6-12 Months in POSYANDU Working Area of PUSKESMAS Harapan Baru Samarindaid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record