PERAN APIB (ARTICULAÇÃO DOS POVOS INDÍGENAS DO BRASIL) DALAM MENGATASI PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA AKIBAT DEFORESTASI PADA MASYARAKAT ADAT DI BRASIL
Abstract
Laju deforestasi di Brasil mengalami peningkatan akibat dari kulminasi kebijakan-kebijakan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang cenderung mengabaikan kelestarian hutan Amazon dan sekitarnya. Peningkatan ini tidak hanya berkontribusi dalam memperparah perubahan iklim secara global atau kerusakan lingkungan. Tetapi juga, berimplikasi pada keberlangsungan kehidupan masyarakat adat yang menggantungkan hidupnya pada hutan dan tak jarang masyarakat adat juga harus menghadapi ancaman kekerasan. Keterbatasan akses terhadap pengambilan keputusan menyebabkan masyarakat adat sulit untuk memperoleh hak-haknya. Sehingga perlu adanya bantuan dari lembaga atau organisasi yang secara khusus memperjuangkan hak-hak masyarakat adat seperti organisasi APIB atau Articulação dos Povos Indígenas do Brasil. Oleh karena itu, penelitian ini akan menganalisis untuk membuktikan APIB sebagai Masyarakat Sipil Global dan perannya dalam mengatasi pelanggaran hak asasi manusia akibat deforestasi, terutama membantu memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di Brasil. Adapun konsep yang digunakan yaitu Global Civil Society atau GCS sebagai alat analisis untuk menjelaskan organisasi APIB yang merupakan organisasi nasional non-pemerintah sebagai Masyarakat Sipil Global dan perannya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat adat. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur yaitu dengan mengumpulkan data dari buku, jurnal dan penelitian sebelumnya yang relevan. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa bahwa APIB diidentifikasi sebagai Gerakan Masyarakat Sipil Global sesuai dengan menggunakan indikator-indikator yang terdapat dalam konsep tersebut. Peran APIB dalam mengatasi pelanggaran hak asasi manusia masyarakat adat di Brasil akibat deforestasi yaitu dengan menyediakan kebutuhan hukum bagi masyarakat adat, memobilisasi masyarakat adat dan organisasi di Brasil untuk melawan ancaman dan penyerangan terhadap hak-hak adat serta membentuk aliansi dengan organisasi pribumi di negara lain.