Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja terhadap Perilaku Pencegahan Kekerasan Seksual di SMP Negei 35 Kota Samarinda
Abstract
Latar Belakang: Kasus kekerasan terhadap anak dan remaja selama ini menjadi persoalan besar di seluruh dunia, kasus kekerasan pada anak berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berjumlah 116 kasus pertahun 2017. Jenis kekerasan yang terjadi didominasi oleh kekerasan seksual. Kekerasan seksual merupakan segala kegiatan seksual yang dilakukan secara paksa oleh orang dewasa terhadap anak ataupun anak kepada anak-anak lain. Hal tersebut sangat dimungkinkan terjadi karena minimnya pengetahuan remaja tentang kekerasan seksual dan pencegahannya. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja dengan perilaku kekerasan seksual di SMP Negeri 35 Kota Samarinda.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data diperoleh dengan wawancara dan pengisian kuesioner oleh siswa. Sampel penelitian sebanyak 127 orang. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji chi square.
Hasil: Berdasarkan penelitian dari 127 responden menunjukkan hasil hubungan tingkat pengetahuan remaja dengan perilaku kekerasan seksual dengan nilai (p-Value 0,005 < 0,05). Terdapat 57 siswa memiliki perilaku pencegahan kekerasan seksual positif, dan terdapat 70 siswa memiliki perilaku pencegahan kekerasan seksual negatif.
Kesimpulan: Adanya hubungan antara tingkat pengetahuan remaja terhadap perilaku pencegahan kekerasan seksual di SMP Negeri 35 Kota Samarinda. Dengan demikian, siswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang kekerasan seksual lebih memiliki antisipasi yang baik terhadap risiko kekerasan seksual yang bisa terjadi.