dc.identifier.citation | Arji, G., Safdari, R., Rezaeizadeh, H., Abbassian, A., Mokhtaran, M., & Hossein Ayati, M., 2019, A systematic literature review and classification of knowledge discovery in traditional medicine, Computer methods and programs in biomedicine, 168, 39–57. https://doi.org/10.1016/j.cmpb.2018.10.017 Attah A.F., Hellinger R., Sonibare M.A., Moody J.O., Arrowsmit S., Wray S., dan Gruber C.W., 2016, Ethobotanical survey of Rinorea dentata (Violaceae) used in South-Western Nigerian Ethnomedicine and Detection of Cyclotides, Journal of Ethnopharmacology, 179: 83-91 Azmin, N., & Rahmawati, A., 2019, Inventarisasi Tumbuhan Obat Tradisional Di Kecamatan Wera Kabupaten Bima, ORYZA (JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI), 8(2), 34- 39. Azmin, N., & Rahmawati, A., 2019, Skrining dan analisis fitokimia tumbuhan obat tradisional masyarakat kabupaten bima, Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI), 6(2), 259â-268. Azmin, N., Rahmawati, A., & Hidayatullah, M. E., 2019, Uji kandungan fitokimia dan etnobotani tumbuhan obat tradisional berbasis pengetahuan lokal di kecamatan Lambitu kabupaten Bima, Florea: J Biol Pembelajarannya, 6, 101- 113. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Kementerian Kesehatan, 2015, “Laporan Nasional Riset Khusus Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin Dan Tumbuhan Obat Berbasis Komunitas Di Indonesia (RISTOJA) Tahun 2015”, Balai Besar Besar Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat 69. Fatmawati, E., Nurkhasanah, Sulistyani, N., 2015, The effect of extract rosella (Hibiscus sabdarifa L) calyx on increasing catalase activity against 7,12 Dimethylbenz-(a)-Antrasena (DMBA) induced in rats, Proceeding, International Herbal Medicine Industrialiazation as Complementary Therapy in Natural Disasters, Yogyakarta, 57-63 Gunadi, 2017, Studi Tumbuhan Obat Pada Etnis Dayak di Desa Geranting Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari, 5(2): 425-436. Hardani, Hikmatul, A. N., Ardiani, H., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R., 2020, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (Issue April). Kodir, RA, Moektiwardoyo, M., & Iskandar, Y., 2017, Etnofarmasi dan ulasan bioprospektif tumbuhan obat pembohong dalam pengobatan tradisional kampung adat cikondang, kecamatan pangalengan, kabupaten bandung, jawa barat. Farmaka, 15 (1), 26-44. Lestari, F., & Susanti, I., 2019, Eksplorasi Proses Pengolahan Tumbuhan Obat Imunomodulator Suku Anak Dalam Bendar Bengkulu. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 10(2), 179-183. Lusiana, L., Tavita, G. E., Mariani, Y., & Yusro, F., 2023, Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Suku Dayak Belangin di Desa Dange Aji Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak, Jurnal Serambi Engineering, 8(2). Mariani, Y., Yusro, F., Arbiastutie, Y., & Nadi, R., 2022, Traditional knowledge of medicinal plants as tonic by Karya Bhakti Village community of Bengkayang Regency West Kalimantan Indonesia. The 7th International Symposium on Kuroshio Science. Marpaung, D. R. A. K., 2018. Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal MAsyarakat di Sekitar Kawasan TNBG, Desa Sibanggor Julu, Kabupaten Mandailing Natal, Jurnal Biosains, 4(3), 113–119. Mirza, S., 2018, Studi Etnofarmasi Suku Tengger Desa Keduwung Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan. 9. Mugni, Akbar Rozaaq and Nur Aliya Hasanah, 2013, Artikel Tinjauan: Fitosom Sebagai Sistem Penghantaran Obat Transdermal, Farmaka Vol.16 No.:1–15. Nasution, A., Chikmawati, T., & Walujo, Eko Baruto, 2018, JBioteknol Biosains Indonesia – Vol5 No 1 Thn 2018. 5(1). Ningsih, I. Y., 2016, Studi etnofarmasi penggunaan tumbuhan obat oleh suku tengger di kabupaten lumajang dan malang, jawa timur, PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 13(1), 10-20. Rahmawati, U. Suryani., E. Mukhlason, A., 2012, Pengembangan Repository Pengetahuan Berbasis Ontologi untuk Tanaman Obat Indonesia, Jurnal Teknik POMITS 1 (1) : 1 - 6. Riadi, R., Oramahi, H. A., & Yusro, F., 2019, Pemanfaatan tumbuhan obat oleh suku dayak kanayatn di desa mamek kecamatan menyuke kabupaten landak, Jurnal Hutan Lestari, 7(2). Sahara, D.S., 2016, Gambaran medication error pada penatalaksanaan stroke di instalasi gawat darurat RS PKU Muhammadiyah Bantul, Thesis, Universitas Ahmad Dahlan. Setshogo, M.P., 2015, A Review of Some Medicinal and or Hallucinogenic Solanaceous Plants of Botswana: The Genus Datura L., International Journal of Medicinal Plants and Natural Products (IJMPNP), 1(2), 15- 23. Supringrum, R., & Jubaidah, S., 2019, Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Dan Fraksi Akar Tabar Kedayan (Aristolochia Foveolata Merr.) Dengan Metode Dpph (2, 2 Diphenyl-1-picrilhydrazil). Jurnal Farmasi Lampung , 8(1), 8-14. | id_ID |
dc.description.abstract | Studi etnofarmasi merupakan suatu pendekatan kepada masyarakat lokal yang digunakan untuk menggali informasi tertentu dalam hal pemanfaatan tumbuhan obat. Informasi penggunaan tumbuhan obat dapat dilakukan dengan metode etnofarmasi. Desa Budaya Lung Anai Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki berbagai jenis tumbuhan obat sehingga perlu pendokumentasian dan pelestarian tumbuhan obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan, bagian tumbuhan, dan cara pengolahan tumbuhan obat yang digunakan untuk pengobatan di Desa Sungai Payang. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan deskriptif. Wawancara dilakukan secara semi terstruktur dengan menggunakan tipe petanyaan open-ended. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh suku Dayak Kenyah Lpo di Desa Budaya Lung Anai sebanyak 30 spesies (23 famili) antara lain daun harendong, daun tembakau, biji pinang, akar racun/kedayan, akar kalalawit, daun jambu biji, daun sirsak, kencur, kunyit, jeruk nipis, daun belangla, daun pepaya, daun mekai, buah terong pipit, akar terong pipit dan kuku babi, daun kelor, daun ekor kucing, daun kersen, daun kratom, daun ciplukan, daun salam, daun binahong, daun jarong, daun kumis kucing, daun belimbing wuluh, daun miana, daun beluntas, daun rombusa, daun kokang, dan daun sirih. Cara yang digunakan dalam memperoleh tumbuhan obat oleh suku Dayak Kenyah Lpo yaitu pekarangan (37,8%), hutan (31,1%), ladang (11,1%), rawa (2,2%), dan budidaya (17,8%). Cara dalam mengolah tumbuhan obat yaitu direbus (73,4%), diuapkan (16,7%), langsung dikonsumsi (3,3%), ditempelkan (3,3%), dan dioleskan (3,3%). Adapun cara menggunakan tumbuhan obat yaitu diminum (76,7%), diuapkan (16,8%), dimakan (3,3%), dan ditempelkan (3,3%). | id_ID |